REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Dokter Gigi Amerika Serikat (ADA) menyebut bahwa antibiotik tidak diperlukan untuk meredakan gejala sakit gigi. Antibiotik disebut bukan pilihan terbaik untuk orang dewasa yang sakit gigi walaupun itu adalah obat yang penting.
"Antibiotik, tentu saja, adalah obat yang sangat penting. Namun, sangat penting bagi kami untuk menggunakannya dengan bijak agar terus efektif ketika benar-benar dibutuhkan," kata ketua Panel Ahli Peter Lockhart seperti dilansir dari Indian Express, Selasa (29/10).
ADA merumuskan pedoman baru bagi para dokter akan obat yang lebih baik diberikan kepada pasien dokter gigi. Mereka menilai, pasien lebih baik diberikan perawatan gigi dan penghilang rasa sakit ketimbang antibiotik, bila perlu yang dijual bebas seperti acetaminophen (Tylenol) dan ibuprofen (Motrin, Advil).
Lockhart mengatakan, antibiotik memang dirancang untuk memerangi infeksi bakteri. Namun obat itu mungkin tidak selalu membantu dengan sakit gigi. Dia melanjutkan, antibiotik juga dapat menyebabkan efek samping yang serius sehingga penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan bakteri yang kebal terhadap antibiotik.
Lockhart merupakan Ketua dari Departemen Kesehatan Mulut di Carolinas Medical Center. Pemaparannya dalam pedoman tersebut juga menyertakan contoh ketika antibiotik dapat diresepkan untuk sakit gigi.
Dia mengatakan, antibiotik tidak perlu dimasukkan ke dalam resep ketika perawatan gigi tidak segera tersedia dan pasien memiliki tanda-tanda dan gejala seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening atau kelelahan ekstrim.
"Tetapi dalam kebanyakan kasus ketika orang dewasa sakit gigi dan akses ke perawatan gigi, antibiotik sebenarnya membawa lebih banyak keburukan daripada kebaikan," kata Lockhart lagi.
Meski demikian, rekomendasi itu belum berlaku namun akan segera diterapkan di Negeri Paman Sam. Pedoman baru muncul dalam edisi November dalam Journal of American Dental Association.