Kamis 24 Oct 2019 11:54 WIB

Angka Penyakit tidak Menular Terus Meningkat

Masyarakat perlu memahami pengelolaan dan perawatan penderita penyakit tidak menular.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Penyakit kanker
Foto: ist
Penyakit kanker

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Data menunjukkan kecenderungan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia termasuk di DKI Jakarta. Penyakit tersebut adalah penyakit jantung, kencing manis dan kanker.

Kecenderungan prevalensi penyakit tidak menular diperoleh dari Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018. Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Rudi Putranto, Kamis (24/10), mengatakan sebagai bentuk kepedulian civitas akademika terhadap masalah kesehatan masyarakat di DKI Jakarta dibuat sebuah program edukasi.

Baca Juga

Program tersebut termasuk memberdayakan masyarakat dengan melakukan penyuluhan. Sehingga masyarakat memahami dan mengenali gejala serta pengelolaan gangguan psikosomatik dan paliatif pada penderita penyakit tidak menular.

Perawatan paliatif adalah pelayanan kepada pasien yang penyakitnya sudah tidak bereaksi terhadap pengobatan kuratif, atau tidak dapat disembuhkan secara medis (stadium akhir). Sedangkan psikosomatik adalah suatu kondisi atau gangguan ketika pikiran memengaruhi tubuh, hingga memicu munculnya keluhan fisik.

Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FKUI menggandeng Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) serta menghadirkan para ahli selaku pembicara yaitu dr. Hamzah Shatri SpPD-KPsi, dr.Wulyo Rajabto, dan Ns. Suhwastuti dan Ns Mediana. Peserta penyuluhan merupakan warga masyarakat yang bersinggungan langsung dengan pasien yang akan dibina guna menjadi kader masyarakat.

Tim Pengmas FKUI berupaya mengedukasi para kader terkait perawatan kesehatan paliatif psikosomatik yang menekankan pada kualitas hidup pasien. Perawatan berfokus pada meringankan gejala serta memperbaiki fungsi. Perawatan paliatif bukan hanya sekedar merawat penyakit, melainkan lebih dalam lagi khususnya sisi emosional pasien.

Rudi berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan masyarakat tentang makna kesehatan paliatif dan psikosomatik. Serta meningkatkan dukungan keluarga agar terjadi peningkatan kualitas hidup pada pasien.

"Program Pengmas ini dapat hadir memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat khususnya di dalam mendukung kualitas hidup pasien beserta keluarganya serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dan pembangunan nasional," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement