Senin 21 Oct 2019 14:30 WIB

Refleksi dan Akupresur untuk Redakan Sakit Kepala

Pijatan di bagian tubuh bisa meredakan sakit kepala.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nora Azizah
Akupresur (Ilustrasi)
Foto: Wikimedia
Akupresur (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sakit kepala bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Saat mengalami sakit kepala, tidak jarang kita secara naluriah mencubit hidung di antara alis atau menggosok pelipis untuk mencoba memijat rasa sakitnya. Rupanya, pijatan di bagian tubuh tertentu memang bisa meredakan sakit kepala.

Dilansir melalui U.S.News, Senin (21/10), Molly Rossknecht, ahli saraf di Orange County Migraine & Headache Center di Irvine, California, dan penasihat medis untuk WeatherX, sebuah perusahaan yang membuat penyumbat telinga yang membantu menghentikan dan mencegah migrain, mengatakan bahwa beberapa pasiennya telah melaporkan bahwa refleksologi (pijat refleksi) dan akupresur sangat membantu meredakan sakit kepala.

Baca Juga

Menurut The Mayo Clinic, pijat refleksi atau tekanan yang dilakukan di area kaki umumnya bisa membantu mengurangi stres dan mengurangi ketegangan. Secara teori, area kaki berhubungan dengan organ dan sistem tubuh.

Tekanan yang diberikan pada kaki dipercaya membawa relaksasi dan penyembuhan pada area tubuh yang sesuai. Dikatakan, bahwa terapi semacam ini merupakan pilihan yang baik bagi mereka yang tidak bisa melakukan intervensi medis yang lebih invasif.

Karena itu, Rossknecht juga menyarankan bagi pasien yang mengalami sakit kepala agar melakukan terapi pijat dan terapi manual untuk mengendurkan otot-otot yang tegang. Menurutnya, terapi yang berfokus pada otot-otot di leher yang menghubungkan kepala ke tubuh, dapat mengurangi ketegangan dan meringankan sakit kepala.

Selain pijat refleksi, akupresur juga dikatakan bisa menjadi alternatif terapi lain yang dapat membantu meringankan sakit kepala. Akupresur adalah terapi yang digunakan untuk memberikan rangsangan titik akupuntur dengan teknik penekanan atau teknik mekanik.

Akupresur dikenal sebagai seni medis berusia 2000 tahun yang berasal dari Tiongkok. Terapi ini dibangun di atas filosofi dan pengamatan praktisi pengobatan Tiongkok kuno, yang memahami bahwa merangsang titik-titik tertentu dalam tubuh dapat membantu tubuh pulih dari berbagai penyakit atau cedera.

Akupresur memiliki banyak kesamaan dengan akupuntur. Hanya saja, seni penyembuhan ini tidak menggunakan jarum. Teknik ini juga diyakini dapat meningkatkan aliran darah yang juga dapat meningkatkan penyembuhan.

Sejumlah penelitian selama beberapa dekade terakhir telah menyarankan bahwa akupresur efektif untuk menghilangkan rasa sakit, gangguan neurologis, dan sakit kepala. Melissa Dana, ahli akupunktur yang juga praktisi pengobatan Asia Timur dan pemilik Black Pine Holistic Healing di Seattle, mengatakan ada banyak alasan mengapa sakit kepala terjadi. Karena itu, menurutnya, memahami akar penyebabnya penting untuk mencapai pertolongan dengan akupresur dan akupuntur.

Menurutnya, tidak ada satu titik di tubuh yang bisa ditekan atau ditusuk untuk meredakan sakit kepala secara instan. Namun, kata dia, diperlukan beberapa upaya untuk melakukan pijatan atau tekanan di beberapa titik berbeda di seluruh tubuh guna mengurangi sakit kepala.

Sebab, menurutnya, ada ratusan titik tekanan di seluruh tubuh. Pemicu sakit kepala juga berbeda-beda. Karena itu, ia mengatakan teknik dan titik lokasi yang digunakan untuk meringankan sakit kepala hormonal mungkin berbeda dari sakit kepala yang disebabkan kondisi medis yang mendasarinya. Misalnya, bisa jadi karena faktor dehidrasi atau kekurangan gizi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement