REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang memiliki perjalanan spiritual yang berbeda-beda. Tidak terkecuali Kenny (Roger Danuarta), pemuda Tionghoa yang sejak kecil merasa nyaman setiap mendengarkan azan berkumandang meski dirinya bukan Muslim.
Ketertarikan itu semakin menjadi-jadi setelah Kenny berjumpa dengan gadis Melayu Muslim bernama Fidya (Cut Meyriska). Fidya menjadi penjembatan bagi Kenny untuk lebih mengenal agama Islam.
Mereka berdua saling jatuh hati, tetapi menyadari jurang perbedaan yang lebar menganga. Pada akhirnya, Kenny harus memilih untuk mengikuti panggilan hati atau tetap mempertahankan budaya dan agama keluarganya.
Kisah dalam film Ajari Aku Islam tersebut semula terkesan sensitif karena membenturkan dua kepercayaan berlainan. Akan tetapi, sutradara Deni Pusung bisa mengemasnya dengan ringan dan seimbang tanpa tendensius.
Selama 92 menit, film menyuguhkan drama dan banyak elemen religius kepada penonton. Sorotan utama memang tentang Islam, tetapi ada pula ritual agama Konghucu yang dilakukan keluarga Kenny.
Latar cerita yang berlokasi di Medan menjadi pilihan tepat karena daerah tersebut memiliki penghuni beragam. Hal itu didukung logat khas Medan dan Melayu para tokoh dalam film yang terdengar pas serta tidak dibuat-buat.
Cut Meyriska sang pemeran utama memang berasal dari Medan sehingga tak kesulitan melakukannya. Pemeran pendukung bernama Salma (Rebecca Regina) pun menarik perhatian karena kekocakannya berbahasa.
Film religi ini patut diapresiasi lantaran memberikan perspektif baru dan cukup menghibur. Kekurangannya, pada beberapa bagian nuansanya seperti sinetron atau film televisi dengan drama berlebihan dan akhir yang mudah ditebak.
Ajari Aku Islam tayang di Indonesia, Malaysia, dan Singapura mulai 17 Oktober 2019. Film turut dibintangi Shinta Naomi ex JKT48, Miqdad Addausy, August Melasz, Asrul Dahlan, Elkue Kwee, Neni Anggraeni, Roni Galoeng, dan Jennifer Darren.