Kamis 25 May 2023 22:05 WIB

Film Pesantren Beri Perspektif Baru Kehidupan Santri dan Kesetaraan Gender

Film Pesantren kini sudah bisa disaksikan di platform daring Bioskop Online.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
Jumpa pers film Pesantren tayang di Bioskop Online di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023).
Foto: Republika/Meiliza laveda
Jumpa pers film Pesantren tayang di Bioskop Online di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film dokumenter Pesantren yang rilis tahun 2019 kini sudah bisa disaksikan di platform daring Bioskop Online mulai 24 Mei 2023. Film garapan sutradara Shalahuddin Siregar ini mengajak penonton untuk melihat lebih dalam kehidupan penghuni salah satu pesantren tradisional terbesar di Cirebon, Pondok Kebon Jambu Al-Islamy.

Hal yang unik dari pesantren itu adalah pimpinannya yang merupakan ulama perempuan bernama Hj Masriyah Amva. Saat mengetahui rencana pembuatan film ini, Nyai Hj Masriyah sangat menyambut baik.

Baca Juga

“Saat disampaikan ke saya niat mau buat film Pesantren, saya menyambutnya dengan hangat. Senang sekali. Terima kasih sudah membawa film ini keliling dunia,” kata Nyai Hj Masriyah dalam jumpa pers di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023).

Lewat film ini, dia berharap agar penonton mendapat pandangan baru tentang kehidupan santri dan kesetaraan gender setelah melihat pimpinan pesantren yang merupakan seorang wanita. “Kesetaraan gender itu bukan untuk merusak agama atau merusak ajaran-ajaran, tapi untuk menguatkan agama kita. Semoga film ini membawa makna bagi negara, agama, dan dunia,” ujarnya.

Prof Pesantren Pondok Kebon Jambu Al-Islamy KH Husein Muhammad mengatakan film ini bisa menjadikan contoh bagi lembaga-lembaga lain untuk menciptakan ruang sosial yang damai dan bersahaja, rendah hati, saling menghormati, saling mencerdaskan, dan bekerja sama. “Apa yang ada di kehidupan pesantren, khususnya di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, diekspresikan melalui film ini dan bisa ditiru terkait relasi kesetaraan gender dan relasi penghormatan kepada siapa pun," kata dia.

Setelah tayang, Pesantren mendapat banyak komentar positif. Tak mengherankan jika film ini masuk dalam kompetisi XXI Asiatica Film Festival 2020 dan terpilih di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) 2019. IDFA adalah festival dokumenter paling bergengsi dan terbesar di dunia. Film ini juga telah tayang di Madani International Film Festival dan sempat ditayangkan di The University of British Columbia pada Maret 2022.

Anda bisa membeli tiket menonton di situs www-bioskoponline.com atau melalui aplikasi Bioskop Online yang dapat diunduh lewat Google Play Store dan App Store. Untuk harga tiket, cukup terjangkau, hanya Rp 15 ribu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement