Selasa 15 Oct 2019 17:17 WIB

Mengenal Meningitis yang Pernah Menyerang Ashanty

Ashanty pernah mengidap meningitis

Rep: Yuni Arta Sinambela (cek n ricek)/ Red: Yuni Arta Sinambela (cek n ricek)
Ashanty
Ashanty

Ashanty mengingat kembali masa-masa ketika ia divonis mengidap meningitis. Kenangan tak mengenakan itu ia utarakan kembali melalui YouTube, Ahad (13/10). "Aku sempat pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Sang Pencipta," katanya.

Namun apa sih meningitis? Dirangkum dari berbagai sumber, meningitis merupakan peradangan atau pembengkakan selaput pelindung yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.

Pembengkakan biasanya disebabkan karena infeksi bakteri atau virus dari cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Akan tetapi faktor lain seperti cedera, kanker, dan obat-obatan tertentu, dan jenis infeksi lain juga dapat menyebabkan meningitis.

Perawatan meningitis berbeda satu dengan lainnya berbeda, sehingga penting untuk mengetahui secara spesifik penyebab dari penyakit meningitis. Meningitis dapat menyerang segala usia, tetapi yang paling sering diserang adalah orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah. Penyakit ini akan menjadi serius jika tak ditangani dengan cepat dan bisa menyebabkan keracunan darah yang mengancam jiwa dan mengakibatkan kerusakan permanen pada otak atau saraf.

Gejala 

Meskipun lebih jarang ditemukan, meningitis bakteri lebih berbahaya dibanding meningitis virus. Infeksi yang menyebabkan penyakit ini dapat menyebar lewat bersin, batuk, berciuman, berbagi peralatan makan, dan berbagi sikat gigi.

Meningitis ditandai dengan beberapa gejala, seperti demam tinggi dengan suhu 38 derajat atau lebih, sakit kepala, terdapat ruam yang tidak pudar, leher kaku, tidak menyukai lampu terang, tak responsif atau mengantuk, dan kejang.

Gejala ini tak serta merta muncul secara berurutan. Selain itu, tidak semua pengidap penyakit meningitis mengalami seluruh gejala tersebut.

Meningitis bakteri

Penderita meningitis bakteri biasanya perlu mendapatkan perawataan di rumah sakit selama beberapa waktu. Perawatan meningitis bakteri diberikan antibiotik langsung ke pembuluh darah, cairan diberikan langsung ke vena, dan oksigen lewat masker wajah. Penderita meningitis bakteri yang dirawat dengan cepat dapat sembuh total.

Baca Juga: 6 Faktor yang Meningkatkan Risiko Penyakit Autoimun

Walaupun, beberapa kasus mempunyai masalah serius jangka panjang, seperti gangguan pendengaran, kehilangan penglihatan, masalah konsentrasi, kejang berulang, masalah koordinasi, pergerakan, dan keseimbangan. Secara keseluruhan, 1 dari setiap 10 kasus meningitis bakteri berakibat fatal.

Meningitis virus

Meningitis virus cenderung membaik dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari dan dapat diobati tanpa perlu dirawat di rumah sakit. Perawatan meningitis virus dapat dilakukan dengan istirahat yang cukup, minum obat penghilang rasa sakit dan obat yang dapat meringankan gejala-gejalanya. Meningitis virus biasanya membaik dengan sendirinya dan jarang berjangka panjang.

BACA JUGA: Cek OPINI, Opini Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini. 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ceknricek.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ceknricek.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement