REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini hanya ibu yang dituntut untuk hidup sehat saat mengandung. Ibu tak boleh salah konsumsi makanan atau minuman karena dikhawatirkan mempengaruhi bayi dalam kandungannya. Tapi benarkah demikian? Apa sang calon ayah juga mesti melakukan hal yang sama?.
Penulis buku soal nutrisi Judith Finlayson mengatakan, ibu memang bertanggungjawab atas nutrisi dan kesehatan bayinya. Sebab faktor fisik dan mental ibu dapat mempengaruhi bayinya. Tapi belakangan ini, riset menemukan kesehatan bayi juga dipengaruhi sang calon ayah.
"Sebaiknya kedua orang tua perlu memikirkan apa yang mereka makan dan bagaimana menjalani hidup secara sehat," katanya dilansir dari The Washington Post pada Senin, (14/10).
Mulanya, pengaruh calon ayah hanya dalam reproduksi. Kesehatan calon ayah akan mempengaruhi kualitas sperma. Jika calon ayah tak sehat, maka spermanya akan turun kualitasnya bahkan bisa saja sampai tak bisa saja sampai tak bisa menemui sel ovum.
"Gaya hidup seperti merokok, minuman beralkhohol dan kekurangan nutrisi berpengaruh pada kualitas sperma," ujarnya.
Ia menyebut sperma mempengaruhi pembentukkan plasenta. Sperma yang buruk tentu meningkatkan peluang keguguran. Lebih jauh, sperma terungkap membawa faktor biologis dari calon ayah. Ragam pengaruh lingkungan seperti tingkat stres, paparan toksin dan rendah nutrisi patut diperhitungkan. Pengaruh hal itu disebut modifikasi epigenik.
Penelitian di atas dilakukan oleh ahli epidemologi asal Swedia Lars Bygren. Ia melakukan penelitian di kota Overkalix untuk mengungkap hubungan antara pola makan, penyakit, kesehatan pria dengan kualitas spermanya. Penelitian Bygren menyimpulkan pengaruh kesehatan pria bahkan bisa sampai pada cucunya.
"Pria di usia anak-anak tengah membentuk sperma yang membawa materi genetik. Makanan tak berkualitas dan paparan toksin di tahap ini meninggalkan jejak biologis pada sel sperma yang bisa diwariskan ke generasi mendatang," jelasnya.
Atas penelitian tersebut, ia menyarankan agar tak hanya perempuan yang menjaga pola makan dan kesehatan saat hamil. Pria bahkan perlu menjaga gaya hidupnya sejak masa pembentukkan sperma agar optimal di masa penggunaannya.
"Perempuan dan pria muda harus tahu bahwa keputusan pola hidup seperti apa itu akan punya implikasi biologis yang mempengaruhi anak bahkan hingga cucunya," imbaunya.