Ahad 29 Sep 2019 16:50 WIB

Setiap Individu Perlu Berkomitmen Cegah Penyakit Jantung

Individu harus berkomitmen jaga gaya hidup sehat untuk kurangi risiko sakit jantung.

Ilustrasi.
Foto: Moch Asim/Antara
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap individu harus berkomitmen menjaga gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung, selain tentu upaya pemerintah untuk mengurangi beberapa pemicu penyakit itu. Hal itu diungkapkan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) Dr dr Isman Firdaus.

"Kita harus membuat janji terhadap diri sendiri untuk menyehatkan jantung kita. Salah satunya mungkin berhenti merokok, mulai mengonsumsi makanan sehat, dan mulai berolahraga," kata dr. Ismanketika dihubungi di Jakarta pada Ahad (29/9), terkait imbauan di Hari Jantung Sedunia.

Beberapa contoh yang dia sebutkan, adalah langkah-langkah sederhana untuk mencegah penyakit jantung. Tentu saja selain itu melakukan pemeriksaan menyeluruh ke dokter untuk memantau kondisi tubuh.

Bagi yang sudah menderita, ucapnya, diharapkan tetap menjaga gaya hidup dan tidak malas-malasan mengonsumsi obat dan secara berkala berkonsultasi dengan dokter.

Perlunya komtimen individu juga ditegaskan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Cut Putri Arianie.

Menurut dia, meski tidak bisa mengurangi jumlah penderita penyakit jantung atau kardiovaskular, tapi, setiap individu masih bisa melakukan pencegahan penyakit yang merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia itu.

"Mengurangi yang sudah sakit jantung tidak bisa, tapi mencegah sakit jantung sangat bisa. Tergantung pada kemauan dan komitmen setiap individu untuk mau mengubah gaya hidup," katanya.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia, penyakit jantung masih menjadi ancaman bagi berbagai negara yang merenggut nyawa sekitar 17 juta orang di seluruh dunia.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya, 15 dari 1.000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.

World Heart Day atau Hari Jantung Sedunia dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 29 September. Tahun ini Kemenkes RI mengambil tema "Jantung Sehat, SDM Unggul" sebagai tema nasional peringatan hari tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement