REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Konsep pariwisata mewah atau luxury tourism disebut kembali menjadi tren sejak beberapa waktu belakangan. Kembalinya tren dengan bujet yang cukup tinggi ini dipicu persaingan tinggi di sektor pariwisata.
"Konsep wisata mewah sudah ada sejak dulu, namun beberapa waktu belakangan ini kembali menjadi tren," kata Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Rabu (25/9).
Chusmeru mengatakan, kemunculan tren pariwisata mewah pada saat ini dilatarbelakangi oleh tingkat kompetisi yang tinggi di sektor pariwisata, perilaku wisatawan milenial, dan juga perkembangan teknologi. Wisata jenis ini, kata dia, sering ditandai dengan wisatawan yang tinggal di hotel bintang lima atau resort, menikmati kapal pesiar, dan belanja barang mewah.
"Akan tetapi, seiring dengan perkembangan, pariwisata mewah bukan hanya ditentukan pada nilai ekonomis atau harga paket wisata. Dalam perspektif saat ini, pariwisata kemewahan lebih dimaknai pada kedalaman nilai berwisata melalui pengalaman yang didapat wisatawan," katanya.
Dia menjelaskan kemewahan yang dimaksud dapat berupa pemanfaatan waktu, kemewahan pengalaman, hingga kemewahan berinteraksi sosial. Kunjungan ke satu destinasi wisata tertentu juga menjadi pertimbangan.
"Kemewahan bukan hanya diukur secara materi, namun juga secara sosial budaya. Misalnya, untuk mendapatkan kemewahan sosial budaya, wisatawan bukan hanya mengunjungi satu destinasi wisata saja, tetapi juga tinggal selama beberapa hari dan merasakan pengalaman kehidupan warga setempat di destinasi tersebut," kata Chusmeru.
Dia menambahkan, bagi generasi milenial, kemewahan juga dapat diperoleh dengan mengunjungi destinasi wisata yang natural. Bahkan, mendapatkan berbagai pengalaman yang unik dan menarik dari berwisata juga bisa dimaknai kemewahan.
"Kemewahan bagi kaum milenial juga dapat berupa pelayanan yang berkonsep berkelanjutan serta transaksi wisata dengan memanfaatkan teknologi internet, baik untuk pembayaran paket wisata, hotel, pesawat maupun berbagi foto dan video," katanya.