REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang travel vlogger yang andal mampu mengemas perjalanannya menjadi sebuah konten video yang menarik untuk ditonton. Hasil karyanya ini kemudian diunggah ke situs berbagai video, seperti Youtube.
Bila dimonetisasi, video-video ini dapat nantinya akan menghasilkan uang. Tak heran bila saat ini profesi travel vlogger cukup diminati banyak orang, khususnya generasi muda. Namun, menjadi travel vlogger yang sukses bukan perkara mudah.
Diperlukan strategi tepat untuk bisa menghadapi persaingan yang cukup ketat di tengah cukup menjamurnya orang yang melakoninya saat ini. Kreator konten Kevin Hendrawan mengungkapkan beberapa tip dan trik yang bisa dilakukan oleh siapapun yang berminat untuk terjun menjadi travel vlogger. Berikut ini beberapa di antaranya:
Tonjolkan keunikan
Saat ini, konten video travelling atau perjalanan bisa sangat mudah ditemukan di situs berbagi video. Oleh karena itu, travel vlogger perlu lebih kreatif dalam menyusun konten yang memiliki keunikan tersendiri.
"Karena sekarang kan banayk orang yang travelling," ungakp kreator konten yang sudah memiliki lebih dari 1,6 juta pengikut di Youtube ini dalam peluncuran serial web #EkspedisiSegaris bersama FiberCreme, di Jakarta.
Mampu beradaptasi
travel vlogger pasti gemar menyambangi beragam kota atau bahkan negara yang berbeda saat melakukan perjalanan. Oleh karena itu, travel vlogger perlu memiliki kemampuan beradaptasi yang baik di lingkungan baru ataupun asing.
Kevin mengungkapkan salah satu cara untuk bisa beradaptasi di lingkungan yang baru adalah banyak berkomunikasi dengan warga setempat. Selain itu, penting bagi travel vlogger untuk bisa menghargai budaya hingga beragam perbedaan yang ia temukan di lingkungan baru.
Tak hanya itu, travel vlogger juga perlu memiliki keberanian untuk mengeksplorasi dan mencoba hal baru. Bila menutup diri, travel vlogger akan kehilangan kesempatan untuk bisa menemukan hal-hal menarik di tempat yang ia datangi.
Fisik dan mental prima
Melakukan perjalanan ke luar kota maupun luar negeri memang menyenangkan. Namun di sisi lain, kegiatan seperti ini juga menguras fisik serta mental. Terlebih, travel vlogger bukan hanya sekedar berjalan-jalan dan bersenang-senang saja ketika berpergian. Selain berjalan-jalan, travel vlogger juga perlu meluangkan waktu untuk hal-hal lain seperti merumuskan konsep, membuat rencana cadangan bila cuaca tidak mendukung, hingga mempersiapkan berbagai keperluan syuting video.
Mempertimbangkan preferensi penonton
Meski perlu memiliki keunikan tersendiri, penting pula bagi travel vlogger untuk mengetahui preferensi sasaran penonton. Pengetahuan ini perlu dimiliki travel vlogger agar bisa menciptakan konten yang unik, namun juga menarik perhatian penonton.
"Jangan jadi orang lain, tapi cobalah mengeksplorasi apa yang kalian punya. Karena kalau jadi orang lain terus, lama-lama nanti capek," ujar pria kelahiran 21 Juni 1991 ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
