Jumat 13 Sep 2019 07:18 WIB

Kevin Hendrawan Cicipi Pengganti Nasi Hingga Umbi Beracun

Youtuber Kevin Hendrawan mencicipi kuliner lokal saat 90 hari keliling Indonesia.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Kevin Hendrawan
Foto: Noer Qomariah/Republika
Kevin Hendrawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Youtuber Kevin Hendrawan melakukan perjalanan keliling Indonesia selama 90 hari untuk menemukan indahnya keragaman yang ada di Indonesia. Salah satu di antaranya adalah keragaman dari segi kuliner.

Selama menjelajahi berbagai pelosok wilayah di Tanah Air, pria kelahiran 21 Juni 1992 ini menyempatkan diri untuk menyicipi beragam kuliner khas Nusantara. Kevin menilai tiap daerah memiliki kuliner yang unik dan menarik untuk dicoba.

"Kalau lihat makanan unik asli sana itu menarik-menarik banget untuk dilihat," ungkap Kevin dalam peluncuran serial web Ekspedisi 'Semangat Generasi Millenials' atau #EkspedisiSegaris yang merupakan hasil kolaborasi antara Kevin dan FiberCreme, di Jakarta.

Ambil secukupnya

Saat berkeliling Indonesia, Kevin sempat berkunjung menemui Suku Mentawai di pedalaman. Kevin mengungkapkan bahwa masyarakat suku Mentawai tidak menggunakan uang untuk hidup, akan tetapi memanfaatkan kekayaan alam yang tersedia.

Salah satu cara masyarakat suku Mentawai mendapatkan makan adalah dengan berburu. Suku Mentawai berburu dengan menggunakan omai atau senjata berburu yang diolesi dengan racun.

Untuk membuat racun berburu ini, warga suku Mentawai menggunakan tanaman bernama dagi. Uniknya, dalam proses pembuatan racun berburu, dagi ini dicampurkan dengan cabai hijau.

Bagi sebagian besar masyarakat, cabai hijau mungkin lebih sering dikonsumsi. Namun bagi Suku Mentawai, cabai hijau ternyata bisa memiliki manfaat yang lebih luas lagi.

"Yang makin bikin salut, ya prinsip mereka, hanya mengambil secukupnya dari alam. Jadi ngingetin kita untuk lebih bijak dan nggak serakah," jelas Kevin di dalam serial web #EkspedisiSegaris episode 9.

Pengganti nasi

Saat berkunjung ke Ternate dengan Youtuber Bara Ilham atau lebih dikenal sebagai Tanboy Kun, Kevin juga berkesempatan untuk mencicipi makanan khas dari Indonesia bagian timur, yaitu Papeda. Papeda merupakan makanan sederhana pengganti nasi yang terbuat dari tepung sagu dan air panas.

Dalam serial web #EkspedisiSegaris episode 15, Kevin dan Tanboy Kun berkesempatan untuk mencicipi hidangan papeda dengan berbagai pilihan kuah. Kevin menyantap papeda yang disiram dengan kuah jeruk nipis dan ditemani dengan lauk berupa telur goreng dan tempe.

Tanboy Kun berkesempatan untuk menyantap papeda dengan gulai asam pedas yang kaya akan rempah dan papeda dengan kuah soru yang dilengkapi dengan ikan tore. Beberapa lauk yang melengkapi Tanboy Kun untuk menyantap papeda antara lain jantung pisang dengan singkong, sambal belimbing, sambal matah, dan ikan.

Umbi beracun

Masih dalam episode 15, Kevin juga menyambangi Pulai Kei di Maluku untuk mencicipi makanan pokok khas daerah tersebut yang dikenal dengan nama enbal. Enbal pada dasarnya merupakan makanan sejenis umbi-umbian yang sebenarnya beracun. Enbal hanya tumbuh di tanah yang berbatu karang.

Akan tetapi, masyarakat sekitar di Pulau Kei mampu mengolah makanan beracun ini menjadi beragam jenis hidangan yang lezat. Untuk menghilangkan racun, enbal yang sudah dicabut dari tanah dikupas terlebih dahulu. Setelah itu, enbal diparut dan diperas dengan cara menindihnya dengan batu karang. Melalui proses pemerasan inilah racun-racun di dalam enbal menjadi hilang.

"Kemudian setelah jadi tepung, dicampur kacang, dimasak, dibakar jadi keras," ungkap Kevin dalam serial web #Ekspedisi Segaris episode 15.

Enbal yang sudah masak bisa disajikan dalam tiga varian. Ketiga varian ini adalah enbal crispy, enbal dengan tekstur lembek, dan pisang enbal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement