Kamis 22 Aug 2019 15:40 WIB

Manjur-Tidaknya Pola Diet Ditentukan oleh DNA

Setiap orang merespons pola diet berdasarkan DNA-nya.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Reiny Dwinanda
Pelaku diet
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pelaku diet

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada berbagai jenis diet yang berkembang selama ini. Dari sekian banyak itu, ternyata hasilnya tak sama bagi semua orang.

Tiap orang memang akan memiliki respons yang berbeda saat menjalani suatu pola diet. Ada yang berhasil, namun yang gagal pun banyak.

Baca Juga

Keberhasilan dan kegagalan sebuah diet ternyata tidak hanya bergantung pada ketekunan seseorang menerapkannya dalam keseharian. Nyatanya, menurut dr Samuel Oetoro SpGK, DNA merupakan faktor penting penentuan pola makan seseorang.

"Dalam tubuh manusia terdapat triliunan sel yang membentuk dan sel ada ini ada kromosom dan di dalamnya ada DNA," ujar dokter gizi di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta dalam diskusi yang diselenggarakan Klinik Prodia beberapa waktu lalu.

DNA merupakan bagian terkecil yang dimiliki manusia dan susuanannya berbeda pada setiap orang. Hal ini pula yang menyebabkan pola diet pun ikut berbeda untuk tiap individu.

Samuel menjelaskan, manusia memiliki keunikan. Tidak hanya dari fisik yang terlihat, namun juga anggota tubuh di dalamnya. Kondisi ini yang menyebabkan setiap orang akan mengalami efek yang berbeda ketika melakukan pola makan tertentu.

"Makanan sekarang ini harus diatur secara genetika karena ini kan tergantung respons tubuh," ujar ahli gizi klinik ini.

Untuk bisa mengetahui pola diet yang tepat, menurut Samuel, tes DNA perlu dilakukan. Menurut Samuel, hasil dari tes DNA yang didapatkan bisa langsung dikonsultasikan dengan ahli gizi untuk menyusun program diet yang sesuai.

Cara ini tidak hanya bisa digunakan untuk menurunkan bobot tubuh, namun tujuan jangka panjang bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement