REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Di era teknologi 4.0 di mana dunia semakin tanpa sekat, maka silaturahami tanpa batas semakin gampang dijangkau. Demikian juga, melalui diplomasi kuliner, berbagai lapisan warga bisa menyatu dalam sepiring kuliner atau secangkir kopi untuk bersilaturahmi. Berbagai masalah bisa selesai di meja makan.
Mengambil tema diplomasi kuliner, The Atjeh Connection hadir di beberapa tempat di ibukota. Sang pemilik, Amir Faisal Nek Muhammad pun sengaja mengambil nama ejaan lama yaitu Atjeh dan dilengkapi logo pria mengenakan "kopiah meukeutob".
Amir menyebut kehadiran The Atjeh Connection Resto & Coffee adalah hobi untuk bersilaturahim dengan sahabat-sahabat sekaligus mempromosikan kuliner Aceh di Jakarta.
"Saya banyak teman. Kita saling bertemu dan berkomunikasi. Jadi ya sudah sekalian aja disediakan kulinernya, jadilah resto ini," katanya berdasar rilis yang diterima Republika.co.id.
The Atjeh Connection pertama hadir di Apartemen Slipi, Jakarta pada 2015. Agar sajian kulinernya tidak alakadar, Amir Faisal lalu mendatangkan koki asal Aceh. Dari Slipi, The Atjeh Connection melebarkan sayap ke Jalan Gajah Mada, Jalan Sabang Menteng , kawasan bisnis SCBD, Sarinah Thamrin, Surabaya Jawa Timur, dan di Jalan Benhill, Jakarta.
"Kami lebih sebagai ruang mempertemukan orang-orang, siapapun dia. Tentu dengan sajian kuliner, yang khas Aceh," kata Amir Faisal. Restoran ini memang menyajikan menu favorit kopi sanger, kue ade,mie aceh,ayam tangkap dan sebagainya.
Bukan hanya itu, The Atjeh Connection juga menyajikan menu yang relatif diterima oleh lidah semua pengunjung, seperti lontong sayur, kari kambing, nasi gurih dengan pelengkap rendang telor balado, sambal, Plik U, Tiram, Kepiting Masak Aceh dan lain-lain.
Satu lagi, The Atjeh Connection juga memiliki The Atjeh Connection Foundatioan, lembaga yang aktif terjun ke lokasi bencana gempa di Nusa Tenggara Barat, gempa dan tsunami Palu dan Donggala. Atjeh Connection Foundation adalah salah satu relawan tanggap darurat yang pertama hadir dalam aksi kemanusiaan di Palu.
Selain itu secara rutin melakukan pembagian nasi kotak setiap Jumat kepada kaum dhuafa dengan Tagline “Pastikan Tetanggamu Kenyang” memfasilitasi pasien-pasien dhuafa dari luar daerah yang berobat ke Jakarta, memberi beasiswa dan sebagainya.