REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa yang sering mendapatkan saran untuk minum air yang banyak? Istilah minum air yang banyak ini bisa jadi salah, karena setiap orang memiliki takaran minum yang berbeda.
Salah satu anggota Indonesian Hydration Working Group dr Dewi Friska MKK mengatakan, setiap orang memiliki ukuran tersendiri untuk pemenuhan cairan dalam tubuh. Hal itu dipengaruhi dari berat badan, jenis kegiatan, hingga usianya.
Hanya saja, untuk mempermudah, banyak ahli menyarankan konsumsi cairan minimal dua liter atau delapan gelas per hari. Sementara itu, agar lebih tepat dalam mengonsumsi cairan minimal, dr Friska merekomendasikan memerhatikan kategori umur.
Untuk anak-anak usia sekitar tiga sampai lima tahun, konsumsi minimal cairan yang masuk ke dalam tubuh adalah 1,5 liter atau enam gelas air per hari. Anak yang lebih besar dan orang dewasa, kebutuhan airnya bertambah setengah liter menjadi dua liter per hari.
"Kalau bayi kan memang hanya dari ASI, jadi hitungannya setelah usia tiga tahun ini," ujar dr Friska.
Jumlah konsumsi cairan menjadi bertambah ketika perempuan sedang hamil dan menyusui. Setiap hari jumlah minimalnya bertambah bisa mencapai tiga liter atau 10 gelas per hari.
Ibu hamil dan menyusui perlu minum lebih banyak mengingat cairan yang dikeluarkan pun lebih banyak. Ibu hamil memberikan cairan untuk janinnya dan ibu menyusui memberikan ASI pada bayi.
Sedangkan untuk lansia, jumlah air justru menurun menjadi 1,5 liter per hari. Konsumsi ini kembali seperti anak-anak karena aktivitas yang sering kali berkurang dan kondisi-kondisi lain yang mempengaruhi.
"Tapi, kalau ada aktivitas lain yang banyak mengeluarkan keringat maka jumlahnya bisa bertambah," ujar pembicara Women’s Health Expo 2019 ini.