Rabu 31 Jul 2019 05:12 WIB

Dukungan Support System Penting untuk Ibu Menyusui

Ibu yang mendapat dukungan penuh memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Gita Amanda
Ibu Menyusui
Foto: Republika/Musiron
Ibu Menyusui

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam menjalankan peranan sebagai seorang ibu menyusui, seringkali seorang perempuan dihadapi dengan berbagai tantangan, terutama karena kurangnya dukungan yang seharusnya ia dapatkan dari lingkungan terdekatnya, yaitu suami ataupun keluarga terdekat seperti nenek dan kakek bayi.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pada ibu menyusui yang mendapatkan dukungan penuh dari suami dan keluarga memiliki tingkat keberhasilan menyusui lebih tinggi dibandingkan dengan ibu menyusui dengan suami dan keluarga yang tidak terlalu membantu dalam merawat si kecil.

Baca Juga

Dokter spesialis anak dan konselor laktasi RS Pondok Indah – Puri Indah, dr. Jeanne Roos-Tikoalu, Sp. A, IBCLC, CIMI, menjelaskan suami memegang peranan sangat penting dalam kesuksesan proses menyusui. Suami harus menjadi pendukung nomor satu untuk istri, dan ikut berpartisipasi aktif dalam merawat si kecil. Dukungan suami kepada istri kala menyusui amat besar pengaruhnya bagi kelancaran produksi ASI.

"Hubungan yang harmonis dengan istri pada masa menyusui mampu meningkatkan kerja hormon oksitosin yang menentukan pengeluaran ASI," jelasnya.

Hormon oksitosin mempengaruhi kontraksi otot di saluran ASI sehingga payudara mampu mengeluarkan ASI. Suami juga dapat membantu menciptakan suasana tenang dan aman bagi sang istri, memberikan pijatan kepada istri dengan penuh kasih sayang, atau membantu ikut merawat si kecil.

"Kerja sama yang baik antara ibu menyusui dan suami membuat hubungan semakin harmonis, dan meningkatkan peluang kesuksesan pemberian ASI eksklusif untuk si kecil,” ungkapnya.

Dukungan sosial dari lingkungan lain di sekitar ibu, juga mempunyai peran yang besar terhadap keberhasilan menyusui. Selain suami, keluarga seperti nenek dan kakek si bayi juga memiliki pengaruh yang sangat erat terhadap kesuksesan menyusui.

Suami dan anggota keluarga lainnya dapat melakukan langkah-langkah dari dr. Jeanne ini untuk mendukung ibu menyusui:

1. Bersikap suportif, tidak meragukan kemampuan ibu dalam memberikan ASI atau mempertanyakan apakah ASI-nya cukup

2. Selalu memberikan afirmasi positif dan pujian untuk meningkatkan kepercayaan diri sang ibu

3. Membantu memberi ASI perah ketika ibu membutuhkan waktu untuk istirahat atau me-time untuk mengembalikan energi dari kelelahan menyusui dan mengurus bayi

4. Menemani ibu mendapatkan informasi menyusui, misalnya ketika berkonsultasi dengan konselor laktasi

5. Membantu menyiapkan kebutuhan ibu, seperti asupan air minum agar tidak dehidrasi, makanan bergizi, sampai peralatan breastpumping ketika ibu akan bepergian atau kembali bekerja.

"Menyusui bukanlah suatu tindakan refleks semata, menyusui adalah proses pembelajaran, a never ending learning," ujarnya.

Untuk Anda yang sudah pernah menyusui, selamat merindukan hari-hari penuh dekapan lembut dengan si kecil. Anda yang belum atau baru akan menyusui, selamat belajar, selamat mencari tahu, dan mengenal lebih dalam soal ASI dan menyusui. Untuk Anda yang belum bisa menyusui, tetap semangat dalam memberikan yang terbaik untuk si kecil, Anda tidak sendiri. Dan, untuk Anda yang sedang menyusui, selamat menikmati detik-detik yang indah ini. Untuk semua perempuan, selamat merayakan #WorldBreastfeedingWeek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement