REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski proses menyusui berlangsung secara alami, tak semua ibu (juga bayinya) langsung bisa lancar menjalani proses ini. Diperlukan beberapa strategi agar dapat sukses menyusui eksklusif si kecil selama enam bulan.
Dokter spesialis anak dan konselor laktasi RS Pondok Indah, dr. Yovita Ananta, Sp. A, MHSM, IBCLC menjelaskan kesuksesan pemberian Air Susu Ibu (ASI) ini pun harus disertai dengan pengetahuan mengenai ASI dan menyusui secara komprehensif. Edukasi mengenai ASI dan menyusui bisa didapatkan dari para konselor laktasi di fasilitas kesehatan terdekat, lembaga kesehatan, hingga komunitas menyusui. Rumah sakit dengan kategori rumah sakit sayang bayi juga biasanya memiliki kelas-kelas edukasi laktasi.
Hal-hal yang dapat dipelajari dalam kelas edukasi laktasi adalah mengenai manfaat ASI, pentingnya Inisiasi Menyusu Dini (IMD), manfaat rawat gabung setelah persalinan (rooming in), perawatan payudara saat hamil dan menyusui, termasuk cara-cara pijat oksitosin untuk merangsang keluarnya hormon oksitosin. Selain itu, juga bisa belajar mengenai bagaimana pelekatan yang tepat agar proses menyusui berjalan dengan baik.
"Ibu disarankan untuk bertemu dengan tenaga kesehatan/konselor laktasi setidaknya tujuh kali selama masa kehamilan dan setelah persalinan," ujarnya.
Dokter Yovita mengingatkan untuk tidak lupa melakukan juga tujuh kontak dengan konselor laktasi untuk mendukung ibu selama masa menyusui. Tujuh kontak dengan tenaga kesehatan atau konselor laktasi, yaitu kontak pertama saat hamil, membahas keuntungan dan manajemen menyusui. Kontak kedua, saat hamil, membahas proses menyusui dan kendala-kendala yang mungkin dihadapi.
Kontak ketiga, setelah melahirkan, bimbingan kontak kulit dini antara ibu dengan bayi saat IMD. Kontak keempat, 24 jam setelah melahirkan, bimbingan posisi menyusui yang baik (posisi tidur atau duduk) dan membantu pelekatan mulut bayi pada payudara. Kontak kelima, satu minggu setelah melahirkan, diskusi mengenai kesulitan atau kendala yang dihadapi. Kontak keenam dan ketujuh dilakukan dalam satu dan dua bulan setelah melahirkan.
"Untuk mendiskusikan kesulitan yang mungkin masih dialami oleh ibu menyusui, persiapan kembali bekerja, bagaimana memerah ASI, penyimpanan dan pemberian ASI perah, dan lainnya," tambahnya.