Kamis 18 Jul 2019 12:35 WIB

Seberapa Sering Seprai dan Bantal Harus Dicuci?

Seprai hendaknya diganti secara berkala agar tak jadi sarang bakteri dan kuman

Rep: Desy Susilawati/ Red: Christiyaningsih
Kamar tidur yang nyaman dan bersih membantu tidur lebih berkualitas.
Foto: Pexels
Kamar tidur yang nyaman dan bersih membantu tidur lebih berkualitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seprai hendaknya diganti secara berkala agar tak jadi sarang bakteri dan kuman. Menurut ahli mikrobiologi Universitas New York, Philip Tierno, membiarkan debu, keringat, dan kotoran menumpuk selama dua pekan saja sudah cukup untuk membuat Anda menderita tenggorokan gatal atau tersendat. Terutama jika Anda menderita alergi.

Bagi mereka yang cenderung membiarkan alas tidurnya tidak berubah, perlu dicatat bahwa hal itu dapat membuat keringat dan kotoran meresap ke dalam bantal dan kasur. "Konsensus umum adalah bahwa kita semua harus mengganti seprai termasuk selimut dan sarung bantal sepekan sekali," kata Tierno dikutip dari Huffington Post.

Baca Juga

Namun Profesor Val Curtis dari London School of Hygiene & Tropical Medicine mengatakan dia tidak percaya membiarkan seprai dipakai beberapa pekan akan menyebabkan masalah kesehatan. Curtis menyarankan orang untuk mengganti seprai sekali sepekan karena alasan estetika.

Haruskah kita mencuci selimut juga? Menurut The Fine Bedding Company, selimut harus dicuci enam bulan sekali atau paling tidak mencucinya setahun sekali. Bakteri dan cairan tubuh menumpuk dalam kurun waktu singkat. Perusahaan berpendapat selimut dan piyama hanya bertindak sebagai garis pertahanan pertama melawan keringat.

Cara mencuci selimut akan tergantung pada dua hal yaitu jenis selimut dan seberapa besar mesin cuci Anda. secara umum, selimut yang diisi bulu alami tidak boleh dicuci dan dikeringkan di rumah, terlepas dari kapasitas atau kemampuan mesin Anda. Untuk selimut sintetis biasanya tak masalah dicuci di rumah.

Bagaimana dengan mencuci bantal? Yap, bantal juga harus dibersihkan. Sebuah studi pada 2005 menemukan bahwa setiap bantal memiliki empat hingga 16 spesies jamur berbeda yang hidup di dalamnya. Studi ini menganalisis spora jamur pada 10 bantal berbeda yang berusia antara 1,5 dan 20 tahun.

Peneliti utama Profesor Ashley Woodcock dari University of Manchester mengatakan bantal dihuni oleh tungau debu rumah yang memakan jamur. "Satu teori adalah bahwa jamur pada gilirannya menggunakan tungau-tungau debu rumah sebagai sumber utama nitrogen dan nutrisi. Karena itu mungkin ada ekosistem miniatur yang bekerja di dalam bantal,” jelasnya.

Direkomendasikan agar bantal dicuci lebih sering daripada selimut yaitu sekitar empat kali setahun atau setiap tiga bulan, menurut The Fine Bedding Company. Sebagian besar bantal yang diisi dengan serat sintetis dapat dicuci dengan mesin pada suhu 40 derajat celcius atau 60 celcius.

Akan tetapi sebelum mencuci periksa label perawatan terlebih dahulu. Bantal alami biasanya membutuhkan pembersihan profesional. Jika Anda tidak ingin mencucinya secara teratur, menambahkan pelindung bantal dapat memperpanjang kebutuhan untuk mencuci bantal dan ini dapat dicuci secara teratur serta mudah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement