Rabu 10 Jul 2019 12:42 WIB

Peran Kakek Nenek Pengaruhi Kecanduan Gawai Anak

Kakek nenek juga berperan besar dalam kebiasaan anak termasuk kecanduan gawai

Rep: Santi Sopia/ Red: Christiyaningsih
Anak bermain tablet (Ilustrasi)
Foto: Google
Anak bermain tablet (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebiasaan anak tidak hanya dipengaruhi oleh orang tuanya. Kakek nenek juga berperan besar dalam kebiasaan anak termasuk kecanduan terhadap gawai. Karenanya, kakek nenek juga perlu memiliki kesadaran terkait dampak teknologi pada anak.

Dampak media dan teknologi pada kehidupan anak-anak dan penggunaan yang tepat tentu akan bermanfaat bagi kesejahteraan cucu mereka. Tetapi justru kakek nenek sering kali melanggar aturan yang diterapkan orang tua cucu mereka.

Baca Juga

Kakek nenek telah lama dikaitkan dengan membiarkan cucu-cucu mereka melakukan hal-hal yang tidak akan diizinkan oleh orang tua mereka. Misalnya seperti waktu tidur yang lama, terlalu banyak menonton televisi, dan kesenangan lainnya.

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Children and Media, para peneliti menemukan bahwa kakek nenek saat ini masih setia dengan citra tradisional mereka yang suka bersenang-senang. Kakek-nenek memungkinkan cucu di bawah pengawasan mereka untuk menghabiskan waktu yang lama menatap layar seperti ponsel, tablet, komputer, atau TV.

Studi ini melihat pengalaman 356 kakek-nenek merawat cucu mereka yang berusia 2-7 tahun setidaknya sekali sepekan. Penelitian menemukan selama kunjungan rata-rata empat jam, anak-anak menghabiskan dua jam baik menonton video atau bermain gim di perangkat elektronik.

Sebagian besar ahli menyarankan kakek nenek harus membatasi dan menetapkan aturan sederhana untuk waktu layar saat mengasuh cucu. "Hati-hati kakek-nenek bisa sampai pada titik memanjakan anak-anak," kata Pallavi Joshi, psikolog klinis di Sri Balaji Action Medical Institute di Delhi dilansir Times Now News.

Selama beberapa tahun terakhir, peran kakek nenek telah dianggap cukup besar dalam pengasuhan cucu mereka. Kakek nenek kerap membiarkan kecanduan gawai pada anak.

"Ini hanyalah cara manis bagi mereka untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak. Tetapi kebiasaan ini harus dijaga sebelum menjadi masalah," tambah Joshi.

Peningkatan waktu layar dapat secara kritis memengaruhi perkembangan anak dan memiliki beberapa konsekuensi negatif. Berlama-lama menatap layar dapat merangsang cara seorang anak berperilaku, bahkan dalam jangka panjang, serta membuat mereka kurang aktif secara fisik. Jadi seluruh anggota keluarga perlu mengembangkan kebiasaan layar yang terbatas dan sehat.

"Gawai telah mulai menggantikan cara-cara tradisional. Bahkan dengan kakek-nenek di rumah, semakin sulit untuk mengurangi waktu layar anak-anak. Banyak kakek-nenek tidak menyadari efek dari waktu layar yang berlebihan," kata Divya Palaniappan, psikolog anak di Flinto R&D Center di Delhi.

Kakek nenek juga perlu mengerti tentang dampak media dan teknologi pada kehidupan anak-anak. Penggunaan teknologi yang tepat akan bermanfaat bagi kesejahteraan cucu mereka.

Memang, tidak semua kakek-nenek belum melek dampak teknologi ini. Banyak di antara mereka yang lebih memilih memberikan hadiah sederhana terhadap cucu kesayangan.

"Ada beberapa kakek-nenek yang menghadiahkan cucu-cucu mereka bermain mainan dan kotak kegiatan seperti Flintobox untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan mereka. Kotak kegiatan ini tidak hanya menjauhkan anak-anak dari televisi tetapi juga membantu dalam ikatan dengan kakek nenek," tambah Palaniappan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement