REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan mencoba menjelaskan alasan semua orang menyukai film Avengers. Film-film Marvel menjadi film Hollywood yang laris dan paling sukses sepanjang masa termasuk Avengers: Endgame yang diputar di layar lebar beberapa waktu lalu.
Kendati Avengers: Endgame yang menjadi pamungkas atas seri-seri sebelumnya ini tak dapat mengalahkan film Avatar yang masih bertengger sebagai film terlaris sepanjang massa. Akan tetapi, para penonton akan kesulitan menemukan koleksi properti lain dalam film yang mampu menarik jumlah penonton seperti Avengers.
Namun, apa yang membuat film Avengers begitu populer? Apa karena bintang besar yang memainkan karakter di Avengers atau visual dari film itu? Alasan-alasan itulah yang ingin diketahui para peneliti dari Pusat Keunggulan Matematika dan Statistik Frontier (ACEMS) ARC.
Dalam sebuah studi baru, tim peneliti menerapkan model statistik untuk film-film Marvel Universe. Hal itu dilakukan untuk upaya menentukan ukuran seberapa baik para aktor dan aktris berperan dalam setiap filmnya. Pendekatan ini sering digunakan dalam penelitian ekologi dan kini diterapkan untuk meneliti film superhero.
"Kami penggemar berat film Marvel baru-baru ini, Marvel Cinematic Universe, sebagaimana sebutannya," ujar peneliti Matthew Roughan kepada TechXplore dilansir BGR, Ahad (7/7).
"Kami merasa bahwa produser, sutradara, aktor, dan seluruh keluarga produksi besar sedang melakukan sesuatu yang unik dalam sejarah pembuatan film, jadi kami mulai menghitungnya," lanjut dia.
Setiap film direncanakan dengan jumlah karakter yang efektif. Akan tetapi di sisi lain, menurut para peneliti, jumlah karakter itu akan cenderung meningkat dalam pembuatan sekuel film dan film-film selanjutnya.
Selain itu, profitabilitas atau kemungkinan untuk mendatangkan laba juga cenderung membuat karakter film bertambah. Tentunya dengan mempertimbangkan pendapatan kotor dan sedikit mengecualikan anggaran dari film-film yang cenderung naik.
Strategi melepaskan fondasi cerita asal dan kemudian membangun para pemain Avengers yang lebih besar terbukti menjadi strategi yang ideal untuk membangun hype atau kepopuleran. Butuh lebih dari satu dekade hingga Avengers: Endgame menjadi pamungkas dari film Marvel lainnya.