REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi wanita, menopause adalah sinyal kesuburan akan segera berakhir. Sedangkan Laki-laki terus-menerus menghasilkan sperma baru dan beberapa lelaki melewati usia 80-an dan masih bisa memberikan anak.
Kondisi ini mendorong kondisi laki-laki yang dianggap tetap subur sepanjang hidup dan dapat menjadi orangtua selama mereka dapat melakukan hubungan seksual. Pada kenyataannya, kesuburan pria juga dapat menurun seiring bertambahnya usia.
Fakta itu terungkap dari sebuah studi baru pada pria berusia tua yang mengambil bagian dalam fertilisasi in-vitro (IVF). Hasil menunjukan, penurunan yang terjadi pun cukup dramatis.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Guy Morris dari Pusat Kesehatan Reproduksi dan Genetik di London, Inggris, menyimpulkan tingkat keberhasilan IVF menurun secara signifikan di antara pria di atas usia 51 tahun. Angka itu secara kebetulan merupakan usia rata-rata yang sama ketika wanita memasuki menopause.
Studi yang menggunakan data sekitar 5.000 hasil IVF dan injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI) atau di mana satu sperma disuntikan ke dalam telur. Hasil yang ditemukan sebanyak 42 persen pria di atas usia 51 tahun memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kualitas sperma, dibandingkan dengan 61 persen pria di bawah usia 51 tahun.
Peneliti menemukan yang dirilis dalam European Society of Reproduction and Embryology ini menunjukan, tingkat kehamilan IVF / ICSI menurun ketika wanita terus bertambah usia. Namun, hal yang sama juga berlaku untuk pria.
"Penurunan ini juga akan terkait dengan usia ibu dan penurunan tingkat kehamilan ini menjadi sangat dramatis selama 35 tahun bagi seorang wanita. Ditambah dengan pengaruh pasangan pria yang lebih tua, kami tidak terlalu terkejut dengan angka ini," kata Morris, dikutip dari healthline, Selasa (2/7).
Hampir setengah dari peserta IVF / ICSI pria di bawah usia 35 tahun dalam penelitian ini berhasil membuahi sel telur. Di antara mereka yang berusia 36 hingga 40 tahun, angka itu turun menjadi 42 persen dan menjadi 35 persen di antara pria berusia 41 hingga 45 tahun. Pada usia 46 hingga 50 tahun, tingkat keberhasilan turun menjadi 32 persen. Sedangkan pria di atas usia 51 tahun mampu memfasilitasi kehamilan hanya 30 persen saja.