Kamis 27 Jun 2019 22:57 WIB

Mengenal Kanker Otak yang Dialami Agung Hercules

Kanker otak termasuk salah satu kanker paling ganas yang penyebarannya sangat cepat.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Gita Amanda
Agung Hercules
Foto: Instagram@agunghercules88
Agung Hercules

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker otak ramai diperbincangkan sejak penyakit ini menyerang aktor sekaligus penyanyi Agung Hercules. Menurut Ketua Departemen Bedah Saraf MRCCC Siloam Hospital Semanggi, Jakarta, Dr. dr. Made Agus M. Inggas, Sp.BS, kanker otak termasuk salah satu kanker paling ganas, yang penyebarannya sangat cepat.

Secara umum, kanker otak terbagi menjadi dua, yakni primer dan sekunder. Kanker otak primer adalah kanker yang selnya berasal dari otak. Kanker otak primer bisa menyebar ke bagian otak lain, tapi hampir tidak pernah menyebar ke bagian tubuh lain. Adapun kanker otak sekunder, sel kankernya berasal dari luar otak (organ tubuh lain), yang menyebar ke otak.

Baca Juga

Kanker otak primer dibagi menjadi empat grade. Grade 1 atau yang paling ringan yakni pilocytic astrocytoma; grade 2 disebut diffuse astrocytoma(astrocytomaderajat rendah); grade 3 yakni anaplastic astrocytoma; dan grade 4 adalah glioblastoma multiforme. “Grade satu dan dua disebut tumor otak. Yang disebut kanker otak primer yakni grade tiga dan empat. “Glioblastoma adalah yang paling ganas dan paling tinggi stadiumnya,” papar Dr. dr. Made.

Pada orang usia 60 tahun ke atas, kanker otak umumnya langsung muncul pada grade 4. Ini bisa terjadi karena mutasi yang terjadi terlalu banyak dan berat. Sedangkan pada anak-anak atau dewasa muda biasanya kanker terjadi secara bertahap. Diawali dari grade 2, berkembang jadi grade 3, lalu menjadi grade 4.

Secara teori, harapan hidup pasien glioblastoma dengan pengobatan lengkap yaki dua tahun. “Tapi tidak bisa digeneralisir. Banyak juga yang bisa bertahan sampai lebih dari lima tahun,” imbuhnya.

Gejala kanker otak sering kali sulit dikenali. “Kadang bisa menyerupai gejala maag, flu, sakit kepala, mual dan muntah,” ungkap dokter Made.

Sakit kepalanya pun tidak khas, dan sangat bervariasi. Ada yang seperti migrain, ada yang seperti vertigo, ada pula yang hanya muncul di pagi hari. Yang pasti, perlu waspada bila sakit kepala terus menerus, sulit disembuhkan, dan makin progresif. “Misalnya sekarang sakit kepala, lalu minum obat. Besoknya sakit lagi, dan obat seperti kemarin tidak mempan lagi; itu berarti progresif. Tandanya ada sesuatu di otak,” lanjutnya.

Selain gejala umum yang tidak khas, ada pula gejala lain, sesuai dengan lokasi kankernya. Bila kanker tumbuh di pusat bicara maka gejalanya mungkin kesulitan/tidak bisa bicara. Bila yang terjangkit adalah bagian asosiasi, maka penderita tetap bisa bicara, tapi mungkin tidak nyambung.

Gangguan fungsi seperti contoh di atas muncul bila kanker tumbuh di bagian otak besar. Bila kanker ada di otak kecil, biasanya gejala berupa vertigo. Sedangkan bila tumor ada di batang otak, umumnya ada penurunan kesadaran. “Batang otak hanya seukuran ibu jari orang dewasa. Bila ada kanker di sana, langsung muncul gangguan,” ujarnya.

Ia menyarankan agar melakukan pemeriksaan MRI, bersamaan dengan medical check up rutin, sehingga kanker otak bisa dideteksi secara dini, dan segera dilakukan pengobatan. Dengan demikian, angka keberhasilan pengobatan akan lebih tinggi.

Bila ditemukan ada massa di otak melalui pemeriksaan MRI, sebesar atau sekecil apapun ukurannya, harus diambil. Ini untuk mengevaluasi apakah tumor tersebut jinak, ataukah ganas (kanker), dan apa jenisnya. Selain itu juga untuk mengurangi ukuran tumor/kanker hingga sekecil mungkin. Pengambilan tumor bisa dengan operasi terbuka (kraniotomi), atau biopsi; tergantung tampilan klinis dan letak tumor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement