Jumat 14 Jun 2019 06:00 WIB

Ubah Kebiasaan Konsumsi Daging Pengaruhi Kematian Dini

Terlalu banyak makan daging merah pengaruhi masalah kesehatan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Muhammad Hafil
Daging kerbau (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Daging kerbau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semakin banyak bukti yang menunjukkan makan terlalu banyak daging merah terkait dengan masalah kesehatan. Sebuah studi baru menemukan, perubahan kebiasaan makan daging merah dapat dikaitkan dengan risiko kematian dini.

Peningkatan konsumsi daging merah setidaknya setengah porsi per hari dikaitkan dengan risiko kematian dini 10 persen lebih tinggi dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis BMJ. Mengganti daging merah dengan sumber protein lain dapat membantu hidup lebih lama.

Baca Juga

"Data menunjukkan mengganti daging merah dengan sumber protein lain, seperti unggas, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. bahkan sayuran, dapat mengurangi risiko kematian dini," kata profesor nutrisi dan epidemiologi dan ketua Departemen Gizi di Harvard TH Chan School of Public Health Dr. Frank Hu, dikutip dari CNN, Jumat (13/6).

Peneliti senior ini mengatakan, temukan tersebut memperlihatkan peningkatan konsumsi daging merah dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi. Risiko sangat tinggi akan didapatkan untuk orang yang meningkatkan konsumsi daging merah olahan.

Studi tersebut melibatkan data tentang kebiasaan makan dan risiko kematian 53.553 wanita dan 27.916 pria di Amerika Serikat antara 1986 dan 2010. Data tersebut berasal dari Studi Kesehatan Perawat dan Studi Tindak Lanjut Profesional Kesehatan.

Dalam penelitian ini mencoba melacak berapa banyak daging merah dan makanan lain yang dimakan setiap orang dewasa per hari setiap empat tahun menggunakan kuesioner yang dilaporkan. Kemudian, tim akan menghitung perubahan dalam kebiasaan makan dari waktu ke waktu.

Kematian dari sebab apa pun dalam data dikonfirmasi menggunakan catatan negara dan indeks kematian nasional, di antara sumber-sumber lainnya. Setelah menganalisis data diet dan kematian, peneliti menemukan dalam delapan tahun, peningkatan setidaknya setengah porsi per hari dari daging merah olahan dan yang tidak diolah masing-masing dikaitkan dengan 13 persen dan 9 persen lebih tinggi risiko kematian dini.

Sedangkan, penurunan makan daging merah dan peningkatan makan biji-bijian, sayuran atau sumber protein lainnya dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah selama delapan tahun.

"Ketika orang mengurangi konsumsi daging merah dan makan sumber protein lain dan juga makanan nabati, sebaliknya, mereka memiliki risiko lebih rendah dari semua penyebab kematian dan mortalitas kardiovaskular," kata Hu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement