REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang usia 40 tahun, metabolisme mulai melambat. Berikut cara lainnya untuk membuat metabolisme tetap terjaga, seperti dilansir laman Star 2.
Stres
Dalam masyarakat modern, situasi penuh tekanan muncul entah dari mana, kadang-kadang dalam skenario yang paling tidak diharapkan. Kemacetan, pekerjaan yang menumpuk, dan hal lainnya sangat mudah menimbulkan stres.
Stres yang meningkat dalam waktu lama cenderung menyebabkan ketidakseimbangan hormon, seperti kortisol, dehydroepiandrosterone (DHEA), dan adrenalin. Kortisol, khususnya, dapat menyebabkan penumpukan lemak perut.
Mengelola stres menjadi kunci untuk mengatasi masalah-masalah yang bisa ditimbulkan. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah mempelajari beberapa praktik meditasi dasar untuk pagi hari, berjalan kaki lima hingga 10 menit setelah makan siang, dan coba alaokasikan waktu untuk beristirahat dan mendapatkan tidur yang nyenyak.
Kegiatan-kegiatan itu akan membuat sirkulasi darah berjalan, meningkatkan kadar serotonin, dan menurunkan hormon stres yang mengancam memperlambat metabolisme.
Tidur
Tidur nyenyak membantu dalam hasil penurunan berat badan yang lebih baik.Penelitian telah menunjukkan kurang tidur atau hanya tidur lima hingga enam jam akan merusak tubuh untuk kehilangan lemak dan penambahan otot tanpa lemak.
Ketika ingin meningkatkan metabolisme tubuh, tidurlah lebih awal dan tidur lebih banyak. Kurangnya tidur dapat menyebabkan resistensi insulin, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, penambahan berat badan, dan berkembang menjadi sindrom metabolik.
Ketika tidur lebih awal di malam hari, tubuh sedang menjalani perawatan lebih awal. Di antara banyak hal yang terjadi di tubuh saat tidur adalah pelepasan hormon yang membuat tubuh mengalami perbaikan.
Semua pemeliharaan sistem ini yang terjadi saat Anda tidur sebenarnya membakar kalori. Inilah alasan utama untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap malam.
Olahraga
Menjadi aktif menjadi semakin penting seiring bertambahnya usia. Apalagi, manfaatnya berlipat ganda.
Gaya hidup modern sebagian besar bersifat kurang bergerak. Kurangnya olahraga, merokok, dan alkohol semuanya berkontribusi pada lemak perut yang lebih besar.
Alih-alih mengurangi aktivitas fisik seiring bertambahnya usia, justru kegiatan aktif harus dilakukan. Dengan cara ini akan terlihat peningkatan dalam memori dan energi, jantung dan persendian akan menguat, dan itu akan memiliki efek positif pada suasana hati sehingga mengurangi stres.
Cobalah latihan penurunan berat badan untuk meningkatkan metabolisme dalam jangka panjang karena otot membakar lebih banyak kalori daripada lemak. Namun, semua hal harus dilakukan dalam jumlah sedang dan jangan berlebihan.
Berolahraga terlalu banyak dapat memengaruhi produksi estrogen dan testosteron serta memperlambat fungsi tiroid yang memainkan peran penting dalam metabolisme. Terlalu banyak olahraga juga dapat mempengaruhi sistem endokrin, menyebabkan peningkatan kadar kortisol, dan hormon stres.
Para profesional kebugaran umumnya menyarankan orang untuk mencoba "istirahat aktif" di antara hari-hari latihan intensif seperti latihan beban dan latihan interval intensitas tinggi (HIIT). Saat melakukan sesi latihan yang lebih ringan seperti naik sepeda yang serba cepat diselingi dengan berenang lambat atau latihan yoga dasar agar tidak terlalu menekankan tubuh.