Selasa 28 May 2019 02:36 WIB

Perlukah Keputihan Dienyahkan dengan Pembersih Organ Intim?

Produk pembersih organ intim sering mengiklankan perlunya mengenyahkan keputihan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Iklan-iklan yang digencarkan produk pembersih organ kewanitaan seolah-olah menyiratkan bahwa keputihan adalah suatu hal yang tidak diinginkan dan tidak wajar. (Ilustrasi)
Foto: scene7.com
Iklan-iklan yang digencarkan produk pembersih organ kewanitaan seolah-olah menyiratkan bahwa keputihan adalah suatu hal yang tidak diinginkan dan tidak wajar. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak perempuan yang tergoda menggunakan produk pembersih organ intim karena diklaim bisa mencegah dan mengatasi keputihan. Bentuknya beragam, mulai dari tisu basah hingga larutan pembersih. Padahal, penggunaan produk itu secara tidak tepat juga bisa memicu bahaya.

Sejatinya, keputihan adalah satu hal yang normal dan berfungsi untuk membawa keluar sel-sel mati dalam tubuh. Associate professor di Universitas Sydney sekaligus Direktur Medik Family Planning NSW, Deborah Bateson, mengungkapkan bahwa dalam beberapa kasus, produk pembersih organ intim juga turut membangun asumsi yang berbahaya tentang keputihan.

Iklan-iklan yang digencarkan produk pembersih organ kewanitaan seolah-olah menyiratkan bahwa keputihan adalah suatu hal yang tidak diinginkan dan tidak wajar. Produsen mengirimkan pesan bahwa keputihan perlu dibasmi.

"Banyak perempuan dibuat cemas tentang sesuatu yang sangat normal dan digiring untuk merasa bahwa semua perempuan harus memiliki vagina beraroma harum seperti mawar," kata Dr Bateson, seperti dilansir ABC News, Senin (27/5).

Dia menegaskan, keputihan berperan penting menjaga kesehatan vagina. Tidak hanya bertindak sebagai pelumas saat berhubungan intim, ia juga berfungsi sebagai perisai pelindung untuk mencegah infeksi.

Alih-alih meminimalkan atau menyembunyikan keputihan, produk itu malah bisa mengganggu keseimbangan bakteri yang ada di area vagina. Bateson menjelaskan, jumlah normal keputihan yang diproduksi setiap 24 jam adalah antara satu hingga empat mililiter.

Keputihan yang mengandung kombinasi sel mati dan bakteri biasanya jernih, lembut, berwarna agak kuning meskipun tetap bau. Bau tidak sedap mungkin akan terasa lebih kuat pada beberapa perempuan karena kelenjar keringat di daerah kemaluan.

"Sangat penting bagi perempuan untuk mengetahui bahwa keputihan adalah normal dan normal juga jika keputihan itu memiliki sedikit bau tidak sedap," kata dia.

Daerah kewanitaan, menurut Bateson, pasti pernah mengalami semua jenis gangguan secara teratur seperti masalah seksual, berkaitan dengan kontrasepsi, atau penggunaan antibiotik. Namun menurut Bateson, sebagian besar gangguan ini bersifat sementara dan vagina akan cepat pulih dengan sendiri.

Meskipun demikian beberapa perubahan pada komposisi bakteri dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan menyebabkan infeksi. Perubahan tiba-tiba pada keputihan sering kali merupakan pertanda pertama ada sesuatu.

Jenis lain dari infeksi bakteri pada vagina adalah bacterial vaginosis (BV), yang juga terjadi ketika keseimbangan normal bakteri dalam vagina tidak terkendali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement