Rabu 24 Apr 2019 07:11 WIB

Kebiasaan Pakai Catok, Hair Dryer Bikin Rambut Mudah Rusak

Kebiasaan memakai catok dan hair dryer bisa merusak rambut.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Mengeringkan rambut dengan hair dryer.
Foto: Pixabay
Mengeringkan rambut dengan hair dryer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai penunjang penampilan, rambut sering dibuat lebih bergaya oleh pemiliknya. Mereka pun akrab dengan alat-alat hair styling, seperti pengering rambut, catok, dan lainnya.

Baca Juga

PR Manager PT Kino Tbk, Yuna Eka Kristina, mengatakan, penelitian yang dilakukan tahun 2017 dan melibatkan 11 ribu responden menyatakan bahwa 40 persen wanita terbiasa menggunakan alat pengering rambut, bahkan ada peningkatan lima perssn dibandingkan tahun sebelumnya.

Tak heran jika pembelian pengering rambut juga meningkat. Semakin banyaknya Muslimah berhijab juga ikut berkontibusi pada pembelian hair dryer. Rata-rata, orang memakai pengering rambut satu sampai dua kali sehari.

Menurut Yuna, panas pengering rambut bisa mencapai 150 derajat Celcius. Dengan pengaturan jarak antara hair dryer dengan rambut, rata-rata suhu yang sampai ke rambut tinggal 80 sampai 100 derajat Celcius.

"Bayangkan saja jika setiap hari rambut kita terkena panas dari hair dryer. Belum lagi paparan sinar matahari di negara tropis,” kata Yuna dalam acara Media Talk “Bahaya Alat Hair Styling pada Rambut” yang diselenggarakan Ellips Hair Vitamin dari PT Kino Tbk, Jakarta, Senin (22/4).

Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Gloria Novelita, kebiasaan menata rambut dengan alat-alat tersebut membuat rambut rentan rusak. Panas yang dihasilkan alat hair styling akan menigkatkan suhu air yang ada di akar rambut.

Panas yang tiba-tiba akan membuat air di akar rambut menjadi uap dan terbentuk gelembung-gelembung dengan tekanan tinggi di batang rambut. Rambut pun menjadi rapuh dan mudah patah.

Styling rambut efeknya lebih kepada rambut rapuh dan patah, tidak langsung pada masalah kerontokan rambut. Kerontokan rambut itu rambut lepas dari akarnya. "Jadi kalau kerontokan rambut umumnya masalahnya di kulit kepala, misalnya terjadi ketombe atau misalnya karena ada gangguan internal," ungkapnya.

Berapa kali pemakaian alat penata rambut yang bisa sampai merusak rambut? Menurut dr Gloria, itu akan sangat tergantung dari jenis rambut dan kerentanan rambut.

Selain itu, jenis alat styling yang dipakai juga menentukan. Alat blow dry tentu  berbeda efeknya dengan catokan. Ketika mencatok, alatnya langsung menempel pada rambut, sementara blow dry masih menyisakan jarak antara perangkat dengan rambut. Kualitas alat juga memengaruhi.

Di samping itu, kondisi rambut juga berpengaruh pada laju kerusakan akibat penggunaan alat-alat styling. Rambut yang terawat dengan sampo, conditioner, masker rambut atau vitamin rambut tentu akan lebih tahan.

Gloria mengingatkan beban rambut akan meningkat semakin sering melakukan styling pada rambut, entah itu diwarnai atau ditata dengan alat-alat. Oleh karena itu kita harus berikan perawatan ekstra, agar nanti hasil akhirnya rambut tetap sehat.

"Butuh keseimbangan antara besar bebannya dengan seberapa besar kita merawatnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement