REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gitaris Ale Funky bukanlah sosok baru dalam dunia musik. Musisi yang belajar gitar sejak kelas tiga SD itu adalah bagian dari Lada Band sekaligus pengajar musik di Rock School.
Namun, pria berambut gondrong pirang itu selalu ingin mencari tantangan. Itulah yang memotivasinya ikut ajang kompetisi Asia's Got Talent 2019. Kemampuannya dalam bermain gitar meloloskannya ke babak semifinal Asia's Got Talent 2019.
"Saya tidak pernah puas, saya ingin melihat sampai mana batas kemampuan saya," kata Ale dalam wawancara media di Jakarta, Jumat.
"Harus terus dihajar," seloroh dia.
Selama berkompetisi, tujuan utamanya bukanlah membawa pulang gelar juara. Main gitar tanpa target membuatnya bisa lebih ekspresif.
"Biar mainnya bisa menyenangkan," kata gitaris yang baru berkolaborasi dengan Candil Seurieus.
Setelah menjadi kontestan Asia's Got Talent, ada satu perubahan yang benar-benar dirasakannya. Orang semakin mengenal talentanya.
"Sudah bisa swipe up (di Instagram)," ujar dia sambil tersenyum, menandakan pengikut di media sosialnya sudah melebihi 10.000 akun.
Di sisi lain, jumlah komentar-komentar bernada miring juga meningkat. Biasanya, dia tak ambil pusing, tapi kadang-kadang komentar yang negatif dibalasnya secara tidak langsung.
"Saya suruh murid-murid untuk balas," kata Ale yang berharap bisa berkolaborasi dengan band Kotak itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
