Rabu 20 Mar 2019 09:23 WIB

Usia Kurang dari Setahun, Bayi Perlu Dicek Sebulan Sekali

Orang tua perlu mengetahui jadwal pengecekan tumbuh kembang bayinya.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Konsultasi ke dokter anak
Foto: theguardian.com
Konsultasi ke dokter anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak dari RSIA Kemang Medical Care, dr Alinda Rubiati SpA(K), mengatakan selain nutrisi, anak juga membutuhkan stimulasi atau rangsangan. Bayi yang mendapatkan kasih sayang berlimpah dari orang tua plus nutrisi yang baik akan mengalami pertumbuhan otak yang maksimal yang ditandai dengan padatnya sinaps-sinaps di otak.

“Kebutuhan dasar anak terdiri dari kebutuhan biologis (nutrisi), kebutuhan psikososial dan emosional, dan stimulasi,” jelas Alinda.

Kapan sebaiknya stimulasi diberikan? Menurut Alinda, stimulasi sebaiknya dimulai

sejak enam bulan usia kehamilan.

Setelah anak lahir, ibu dapat memberikan sentuhan sensorik, motorik, dan bahasa. Stimulai bisa dari suara ibu, sentuhan saat memandikan, dan lainnya.

"Aktivitas paling baik untuk stimulasi adalah dengan bermain, tapi jangan bermain gadget," ujar dokter saraf anak ini.

Alinda mengingatkan orang tua untuk memantau tumbuh kembang anaknya. Seperti apa jadwalnya?

Pada usia kurang dari satu tahun, anak perlu dicek setiap satu bulan sekali. Lalu, pada usia satu sampai tiga tahun, si kecil harus diperiksakan setiap tiga bulan sekali.

Ketika anak berusia tiga sampai lima tahun, ia perlu dicek tumbuh kembangnya setiap enam bulan sekali. Lantas, saat usianya sudah lebih dari lima tahun, pemeriksaan dapat dilakukan setiap tahun sekali.

"Pemantauan dilakukan terhadap berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan juga perkembangannya,” jelas Alinda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement