REPUBLIKA.CO.ID, VENESIA -- Wisatawan terbiasa membayar biaya masuk untuk memasuki tempat-tempat wisata dan taman hiburan. Namun, membayar untuk memasuki kota adalah konsep baru bagi kebanyakan orang. Hal tersebut coba diterapkan oleh Venesia, Italia.
Setelah mendapatkan sekitar 25 juta pengunjung setiap tahun, Venesia menjadi kota Italia pertama yang membebankan biaya masuk kepada pengunjung. Pekan ini, pemerintah kota menyetujui biaya tiga Euro atau setara dengan Rp 48 ribu per orang untuk semua wisatawan.
Biaya masuk akan dikenakan untuk kunjungan satu hari. Nantinya dana yang baru ditetapkan itu akan digunakan untuk memelihara situs Warisan Dunia.
Menurut Reuters, dari 25 juta turis yang mengunjungi Venesia setiap tahun, sekitar 14 juta menghabiskan hanya satu hari, dan banyak yang mengambil piknik dan tidur di kapal pesiar. Di bawah undang-undang berusia tujuh tahun, tamu yang menginap telah dikenakan pajak turis malam.
Populasi lokal Venesia telah menurun sejak Perang Dunia II, dari sekitar 175 ribu menjadi 50 ribu orang, sementara jumlah wisatawan meningkat. Kota memposisikan dirinya sebagai museum terbuka.
"Venesia perlu dihormati, dan seperti halnya dengan museum, stadion olahraga, bioskop, kereta api dan pesawat terbang, kota perlu merencanakan kunjungan yang membuatnya berkelanjutan baik bagi wisatawan maupun kota," Presiden Veneto Luca Zaia, dikutip dari Travel and Leisure, Senin (4/3).
Tapi, mengumpulkan biaya mungkin menjadi rumit, karena wisatawan harian dapat memasuki kota dengan pesawat, kapal pesiar, mobil, kereta api, atau bus. Perusahaan transportasi yang membawa turis ke Venesia dapat menambahkan biaya masuk ke harga tiket atau, seperti yang dilaporkan The Daily Beast, kota dapat menggunakan pintu putar yang terletak di pintu masuk ke kota tua dari alun-alun utama yang digunakan oleh kapal pesiar.