REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penyakit ginjal kronis dan gangguan ginjal akut masih menjadi masalah serius yang harus ditangani. Penderitanya terus meningkat tiap tahun, bahkan penyakit ginjal kronis menjadi penyebab kematian keenam di dunia.
Ahli Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Heru Prasanto mengatakan, usia yang paling sering terjadi gagal ginjal, yaitu 35 sampai 55 tahun. Namun, pasien yang ditangani di RS Sardjito mencakup anak-anak dan usia remaja.
Hal ini membuktikan anak-anak dan remaja juga rentan mengidap penyakit ginjal. "Tapi pasien kita di sini (RS Dr. Sardjito) yang kurang dari 18 tahun banyak. Ada juga yang empat tahun, 10 tahun yang juga gagal ginjal karena hipertensi pada anak-anak," kata Heru di RS Sardjito.
Gangguan ginjal akut dan penyakit ginjal kronis mempengaruhi lebih dari 13 juta orang di seluruh dunia. Sebanyak 85 persen dari kasus ini ditemukan di negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia.
Penyakit ginjal kronis menyebabkan 2,4 juta kematian per tahun. Sementara, sekitar 1,7 juta orang diperkirakan meninggal setiap tahun karena gangguan ginjal akut.
Untuk itu, perlu adanya tindakan pencegahan dan penanganan serius yang dilakukan untuk menekan beban penyakit ginjal ini. Hal yang dilakukan dengan mengadopsi gaya hidup sehat dengan akses ke air bersih, olahraga hingga diet sehat, dan pengendalian tembakau. Selain itu, mengedukasi masyarakat untuk dapat mengetahui gejala penyakit ginjal.
"Kalau sudah menderita diabetes dan hipertensi, artinya risiko tinggi terjadi gagal ginjal, harus segara memeriksakan diri," kata Heru.
Dengan adanya kesadaran dari masyarakat memeriksakan dirinya, maka akan mendapatkan pelayanan segera. Namun, tidak semua masyarakat sadar akan kesehatannya. Masih ada beberapa yang enggan memeriksakan kesehatan saat terjadinya gejala awal gangguan ginjal ini.
"Belakangan ini juga masalah batu saluran kemih juga sering dibiarkan. Saat sudah merasa terganggu, ginjal sudah mengalami kerusakan. Meskipun ringan, ini harus segera ditangani," ujarnya.