Sabtu 16 Feb 2019 04:09 WIB

Kemampuan Push-up Bisa Prediksi Risiko Penyakit Jantung

Push-up bisa jadi indikator mudah tentukan risiko penyakit jantung.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Indira Rezkisari
Push-up sebelum bermain bola.
Foto: EPA
Push-up sebelum bermain bola.

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Jumlah kemampuan seseorang melakukan push-up bisa jadi merupakan salah satu cara untuk memprediksi risiko penyakit jantung. Penelitian terhadap hal ini telah dilakukan oleh tim peneliti dari T.H Chan School of Public Health di Harvard.

Penelitian tersebut dilakukan kepada lebih dari 1.100 pemadam kebakaran laki-laki selama 10 tahun. Pemadam kebakaran yang bisa melakukan minimal 40 push-up memiliki risiko serangan jantung dan strok 96 persen lebih rendah daripada yang hanya bisa melakukan push-up di bawah 10 kali.

Baca Juga

"Menggunakan push-up bisa menjadi cara yang mudah dan murah untuk menentukan risiko kardiovaskular di masa depan," kata pemimpin penelitian, Justin Yang, Sabtu (16/2).

Bagi dokter, lanjut dia, cara ini sangat penting karena tes yang biasanya dilakukan sangat mahal dan membutuhkan metode yang tidak sederhana. "Sementara dengan metode ini bisa dilakukan dalam satu menit," kata Yang melanjutkan.

Untuk melihat kemungkinan penyakit jantung, Yang dan rekan-rekannya melihat data dari 1.100 pemadam kebakaran yang menjalani ujian kesehatan antara 2 Februari 2000 dan 12 November 2007. Selain kemampuan push-up hal yang dicatat adalah usia, tinggi, berat badan, detak jantung istirahat, tingkat tekanan darah, kadar kolestrol, kadar gula darah dan status merokok.

Secara umum, usia rata-rata petugas pemadam kebakaran adalah 39,6 tahun. "Meskipun pemadam kebakaran sering diidentikkan dengan tubuh kekar dan sehat, kelompok yang kami teliti tidak jauh berbeda dari masyarakat pada umumnya. Beberapa dari mereka mengalami obesitas," kata Yang menjelaskan, dilansir dari Reuters.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement