REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sama halnya seperti orang pada umumnya, aktor Iqbaal Ramadhan juga bisa merasa kesal jika menghadapi hal tertentu. Yang paling membuatnya kesal, salah satunya jika harus menunggu.
"Kalau aku bete, biasanya aku paling nggak suka nunggu. Terus kalau misalnya harus ketemu orang-orang yang nggak bisa kooperatif, nggak bisa diajak diskusi, nggak mau berusaha mencoba menerima pendapat aku atau orang lain itu bikin bete," ujar Iqbaal di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain itu, bintang film Dilan 1990 dan Dilan 1991 itu juga kurang suka jika dihiraukan. Contoh simpelnya, seperti chat atau pesan elektronik yang tidak dibalas-balas.
Cara Iqbaal menghilangkan mood jelek bisa dengan mendengarkan musik. Aktor berusia 19 tahun itu juga punya prinsip tidak menyebarkan kesalnya terhadap orang lain.
Iqbaal akan lebih memilih mencoba menghilangkan perasaan kesalnya dengan caranya sendiri. "Ngobrol dengan orang lain juga bisa, misalnya agar mendistraksi bete gue. Dengarkan lagu, makan es krim buat mood booster," katanya.
Lulusan Armand Hammer United World College of the American West, Montezuma, New Mexico, USA (2016-2018) itu percaya energi akan saling menularkan, baik itu positif maupun negatif. Karena ia akan selalu mencoba mengatasi sesekali perasan kesal yang muncul dengan bersikap positif.
Karena setiap orang juga menurutnya pasti merasakan momen-momen kecewa dalam hidup. Tetapi setiap orang diberikan pilihan. Seringkali Iqbaal juga cenderung memilih diam daripada berkata tidak baik atau marah-marah.
"Pada akhirnya setiap hari kita hidup selalu memutuskan sesuatu, kita selalu punya pilihan, memilih larut dan menganggap kesedihan itu paling absolut atau sebaliknya kita bangkit karena it's ok not to be ok sometime," tambahnya.