Senin 28 Apr 2025 17:33 WIB

Reza Rahadian Refleksikan 20 Tahun Berkarya Melalui Program 'Dua Dasarasa'

Reza Rahadian genap 20 tahun berkarier di industi hiburan Tanah Air pada 2025.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Reza Rahadian usai menggelar konferensi pers mengenai program Dua Dasarasa di Bentara Budaya Jakarta, Senin (28/4/2025).
Foto: Dok. Republika/Gumanti Awaliyah
Reza Rahadian usai menggelar konferensi pers mengenai program Dua Dasarasa di Bentara Budaya Jakarta, Senin (28/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini menandai 20 tahun Reza Rahadian berkarya di industri kreatif dan seni. Untuk memaknai pencapaian ini, Reza menggagas program "Dua Dasarasa" yang akan dituangkan ke dalam berbagai kegiatan dan ruang kolaborasi bersama pada kreator seni lintas bidang.

Berbeda dari umumnya, Reza memilih untuk tidak menyebut program ini sebagai perayaan. Baginya, ini menjadi momen refleksi, pendewasaan dan berkaca diri dari pengalaman selama dua dekade berkarya di industri hiburan Tanah Air.

Baca Juga

"Saya memaknai 20 tahun perjalanan karir saya sebagai satu bentuk refleksi, perenungan, dan proses pendewasaan saya sebagai manusia dan sebagai seniman. Ini bukan hanya soal pencapaian, tapi lebih pada momen saya untuk mengingat kembali apa dan siapa saja yang berkontribusi sepanjang karir saya," kata Reza dalam konferensi pers di Bentara Budaya Jakarta, Senin (28/4/2025).

Reza mengungkapkan sejak dia pertama terjun ke dunia hiburan, ada banyak orang yang berjasa dan berkontribusi dalam perjalanan kariernya. Karena itu, dua dekade ini menjadi momen refleksi untuk mengenang kembali mereka yang telah memberi kesempatan kepada Reza untuk berkarya.

"Saya percaya perjalanan 20 tahun ini bukan soal saya sendiri, tapi juga melibatkan mereka. Kenapa saya sebut mereka, karena saya merasa ada banyak orang yang berkontribusi dan membukakan pintu bagi saya. Jadi saya ingin 20 tahun ini, saya ingin kembali mengingat mereka," kata Reza.

Sebagai bagian dari transformasi diri, Reza juga mengungkap keinginannya untuk mencoba peran dibalik layar. Ia berharap, langkah barunya ini bisa menjadi bagian dari proses kreatif berbeda dari apa yang selama ini dijalani sebagai aktor.

Ketua Program Dua Dasarasa, Inet Leimena, mengatakan selama delapan bulan ke depan akan digelar serangkaian kegiatan kolaboratif. Setiap kegiatan seni tersebut dirancang untuk menunjukkan perjalanan Reza dalam berbagai bentuk ekspresi seni.

Kegiatan pertama adalah peluncuran buku Mereka yang Pertama yang ditulis Reza Rahadian bekerja sama dengan Gramedia. Melalui buku ini, Reza menuliskan sejumlah sosok yang dianggap berjasa di setiap perjalanan kariernya.

Kegiatan kedua dari program "Dua Dasarasa" yakni Reza akan berpartisipasi di ArtJog. Reza masih merahasiakan bentuk karya apa yang akan ditampilkan di festival seni rupa tersebut. Namun untuk karyanya ini, Reza akan berkolaborasi dengan Davy Inggar, Andra Martin, Retno Ratih, Garin Nugraha, Eko Setyanto, dan Kasimyn.

"Selanjutnya, Reza akan merilis film layar lebar berjudul Pangku. Film ini menjadi tonggak penting di perjalanan karir dia, karena untuk pertama kalinya Reza menjadi sutradara," kata Inet.

Kegiatan keempat, Reza akan berkolaborasi dengan dua festival film besar yakni Jakarta Film Week (JFW) dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF). Meski demikian, bentuk kolaborasi dengan kedua festival tersebut masih dirahasiakan. JFW akan digelar 22-26 Oktober 2025, sementara JFF akan digelar 29 November-6 Desember 2025.

Terakhir, Reza akan mempersembahkan sebuah pertunjukan monolog bertajuk "Dua Dasarasa". Reza menggandeng Agus Noor sebagai sutradara dan penulis naskah pertunjukan monolog ini.

"Jadwal pertunjukan monolognya nanti Desember. Tapi untuk tanggalnya akan diumumkan nanti. Semoga ini bisa menjadi penutup yang berkesan untuk semua pihak dan Reza sendiri," kata Inet.

Sebagai informasi, Reza memulai kariernya pada usia 17 tahun dengan mengikuti ajang Top Guest Majalah Aneka Yess! 2004, yang membuka jalannya memasuki dunia seni peran Indonesia. la terlibat di beberapa sinetron produksi Rapi Films dan film televisi berjudul Sumpah Kezia (2008) produksi Frame Ritz.

la memulai debutnya di film layar lebar berjudul Film Horor (2007) yang disutradarai Toto Hoedi, tapi namanya mulai dikenal lewat film Perempuan Berkalung Sorban (2009) yang disutradarai Hanung Bramantyo. Selama 20 tahun, Reza Rahadian secara konsisten telah memberikan kontribusi besar lewat kerja dan karya kreatifnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement