REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumen lebih memilih menghabiskan banyak uang untuk membeli sepatu mahal dari pada tas. Menurut NPD, sepatu merupakan kategori yang paling banyak dicari di toko daring mewah.
Hampir separuh penjualan toko daring yang menjual barang fesyen berasal dari kategori sepatu. Bahkan, uang untuk membeli sepatu adalah pengeluaran terbesar tahunan rata-rata setiap konsumen.
Konsumen rela mengeluarkan uang hingga 794 dolar atau sekitar 11,2 juta jika dikonversi dalam rupiah. "Bukan lagi tas, sepatu sekarang menjadi fokus investasi konsumen," ujar kepala penasehat industri NPD, Marshal Cihen dikutip Business Insider.
Lebih jauh, tren ini didorong oleh gerakan "ugly fashion". Konsumen mau mengeluarkan belasan hingga puluhan jutaan rupiah untuk membeli sneaker yang mengusung estetika jelek.
Salah satunya seperti Balenciaga yang memasang harga Rp 12 juta untuk sepatu Triple S. Triple S langsung menjadi buruan konsumen sejak dipakai para selebritis pada 2018 lalu. Perempuan adalah yang paling banyak memburunya.
Dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan Vogue, kepala editor dan direktur kreatif Conde Nast, Anna Wintour berkomentar mengenai tren ini.
"Di mana pun banyak ditemukan orang memakai sneaker. Beberapa tahun lalu, perempuan hanya memakainya ketika berjalan di stasiun atau ke tempat kerja," Anna.
Seiring berjalannya waktu, tren memakai sneaker kemana saja tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan di tahun 2019. Belum lama ini, Lyst meluncurkan produk fesyen terbarunya dan enam dari 10 produk tersebut adalah sepatu termasuk sneaker Balenciaga.