Selasa 29 Jan 2019 04:40 WIB

Mengapa tak Disarankan Makan Mentimun Saat Malam Hari?

Mentimun juga bukan kudapan yang ramah untuk orang dengan perut sensitif.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ani Nursalikah
Mentimun
Foto: pixabay
Mentimun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak masyarakat menyukai mentimun dan biasa memakannya sebagai camilan. Ada yang memakannya langsung tanpa bumbu, ada pula yang menambahkan mentimun sebagai salah satu bahan pada salad. Bukan hanya sebagai camilan yang menyegarkan, mentimun juga memiliki kandungan vitamin K yang tinggi, antioksidan serta flavonol antiinflamasi yang disebut fisetin yang memainkan peran penting meningkatkan kesehatan otak.

Meskipun banyak yang menyukai mentimun, beberapa orang sama sekali tidak mengonsumsi sayuran tersebut khususnya pada malam hari. Rupanya, ahli nutrisi juga menyarankan hal yang sama.

Alasannya, sayuran ini mengandung air yang banyak. Mentimun terdiri dari 95 persen air. Mengonsumsi banyak mentimun pasti akan membuat Anda merasa kenyang dan kembung sehingga mengganggu tidur. Selain itu, mengonsumsi banyak mentimun meningkatkan keinginan buang air kecil selama tidur.

Mentimun juga bukan kudapan yang ramah untuk orang dengan perut sensitif. Sayuran ini mengandung bahan yang disebut cucurbitacin yang diketahui menyebabkan masalah pencernaan.

Perut yang terasa tidak nyaman akan mengganggu tidur Anda. Orang yang menderita Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau gangguan pada usus besar disarankan mengurangi asupan mentimun untuk melancarkan pencernaan.

Sayuran berwarna hijau ini hendaknya tidak dikonsumsi terlalu banyak. Memakan mentimun juga baiknya tidak disudahi dengan meminum air sebab kandungan air dalam mentimun sudah cukup banyak.

Cara sehat mengonsumsi mentimun adalah dengan memakannya sekitar 20 hingga 30 menit sebelum makan malam. Untuk tidur yang nyenyak, Anda tidak disarankan makan terlalu berat dan tidak mengonsumsi terlalu banyak air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement