Rabu 16 Jan 2019 05:10 WIB

Bayi Disarankan Tidur dengan Ibu Sampai Usia 3 Tahun

Sebuah penelitian menyebut bayi yang tidur dalam dekapan ibu lebih sedikit stres.

Rep: MGROL116/ Red: Ani Nursalikah
bayi tidur dalam dekapan ibunya
Foto: mirror
bayi tidur dalam dekapan ibunya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi baru mengatakan bayi baru lahir yang sehat harus tidur di ranjang yang sama dengan ibu atau ayah mereka sampai setidaknya berusia tiga atau empat tahun. Namun, hal ini menimbulkan perdebatan karena seorang dokter dari penelitian di Afrika Selatan menyebut hal itu tidak masuk akal.

Banyak pihak juga yang khawatir atas kematian bayi yang tidur seranjang dalam dekapan orang tua. Tetapi seorang dokter dari University of Cape Town menanggapi.

“Ketika bayi didekap dan berisiko kematian, itu bukan karena ada ibunya," kata dokter Nils Bergman dikutip dari Cambridge News, Selasa (15/1).

Dia menjelaskan itu karena hal-hal lain seperti bau asap beracun, rokok, alkohol, bantal besar, dan mainan berbahaya. Studi baru ini telah menganalisis 16 bayi baru lahir yang tidur sendiri di tempat tidurnya dan yang tidur dalam dekapan ibu. Ditemukan ketika bayi tidur di dalam dekapan sang ibu, jantung bayi tiga kali lebih sedikit stres daripada ketika dia tidur sendirian.   

Ketika bayi tidur di ranjang sendiri, ditemukan pola tidur yang lebih terganggu terjadi. Otak bayi jauh lebih kecil kemungkinan untuk transisi dengan baik melalui fase tidur. Selain itu juga ditemukan hanya kurang dari setengah subjek penelitian yang mengalami tidur nyenyak. Itu berarti kualitas tidur bayi tersebut jauh lebih buruk daripada bayi yang tidur dengan ibunya.

Menurut Bergman, anak-anak yang tidur dengan orang tua mereka memiliki manfaat yang jauh lebih banyak dari sekadar meningkatkan kualitas tidur. Bergman menjelaskan ketika bayi tidur sendirian di ranjang, itu mengubah bagian otak yang dipengaruhi oleh hormon stres. Ini menyebabkan otak lebih sulit membentuk hubungan atau ikatan yang erat dalam kehidupan masa depan.

Penelitian ini menambahkan, anak-anak yang kontak langsung kulit-ke-kulit dengan ibunya menunjukkan respon stres yang dilemahkan, tidur yang teratur, dan kontrol kognitif yang lebih baik. Perilaku ibu secara dinamis saling terkait dari waktu ke waktu, mengarah pada peningkatan fisiologi, fungsi eksekutif, dan timbal balik ibu-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement