REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim hujan akan sedikit berpengaruh terhadap aktivitas sedikit terhambat. Pada saat itu, orang akan merasa malas untuk rutinitasnya dan hanya bermalas-malasan diatas kasur atau hanya sekadar menonton televisi.
Selain musim hujan, pada kenyataannya udara dingin juga mempengarusi seseorang untuk malas beraktivitas. Aktivitas olahraga bahkan rutinitas tak jarang selalu kalah dengan kinginannya untuk selalu menarik selimut pada udara yang dingin.
Namun, tidak banyak orang tahu bahwa ternyata berolahraga diudara yang dingin lebih baik daripada olahraga pada udara yang panas. Mungkin bagi yang terbiasa bermalas-malasan pada saat musim dingin, hal ini cukup berat dilakukan.
Dilansir dari Livestrong, berlari dimusim dingin akan lebih mudah bagi tubuh dibanding lari pada musim panas. Hal tersebut dikutip dari Roberto Mandje, pelari jarak jauh Olimpiade dan manajer pelatihan pelari di New York Road Runners di kota New York.
"Selama tidak sedingin es, lebih mudah berlari dalam cuaca dingin karena tubuh Anda tidak perlu bekerja untuk mendinginkan dirinya sendiri" ungkap Roberto Mandje, atlit pelari, (1/12).
Amber Rees dan Lindsey Clyton, 2 orang pendiri proyek dan pelari tersebut mengatakan dingin bukanlah sebuah permasalahan. Udara dingin akan membuat tubuh lebih baik ketika berolahraga.
"Cuaca dingin ada di pihakmu, ungkin terasa dingin sebelum kamu mulai bergerak, tetapi begitu tubuhmu memanas, kamu secara mengejutkan merasa tak terkalahkan. Aku sudah lebih cepat di perlombaan musim dingin daripada di bulan-bulan yang lebih hangat", ungkap rees. Clayton menambahkan: "Setelah Anda menguasai berpakaian untuk dingin, Cuaca benar-benar tidak menjadi masalah."