REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Cile merupakan salah satu negara di Amerika Latin yang berperang melawan epidemi obesitas. Bahkan, negara ini memberlakukan label peringatan oktagon berwarna hitam dalam berbagai makanan. Label tersebut tertera pada beberapa makanan kemasan yang tidak sehat dan mengingatkan mengenai jumlah gula, garam, kalori, atau lemak jenuh yang tinggi.
Di Amerika Latin dan Karibia, hampir 60 persen populasi mengalami berat badan berlebih. Penyebabnya adalah pertumbuhan ekonomi, meningkatnya urbanisasi, dan pendapatan rata-rata yang tinggi. Menurut laporan Pan American Health Organization menyebutkan tiga posisi teratas adalah Bahama (69 persen), Meksiko (64 persen), dan Cile (63 persen), yang dilansir DPA, Kamis (20/12).
Tren tersebut juga memengaruhi generasi muda. Menurut OECD, anak-anak di Cile mengalami berat badan berlebih sebanyak 44,5 persen. Negara Amerika Selatan kini berada di posisi melebihi pemimpin lama, Amerika Serikat (39,9 persen). Di Meksiko, angkanya mencapai 35 persen.
Akibat dari menjadi gemuk atau berat badan berlebih ini meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Di masa kanak-kanak, obesitas dapat menimbulkan kerusakan fisik dan psikososial.
Gangguan makan, depresi, dan harga diri yang rendah adalah konsekuensi yang mungkin terjadi. Obesitas juga merupakan masalah ekonomi. Kementerian Kesehatan Meksiko memperkirakan biaya penyakit sekunder pada 2017 setara dengan 11,8 miliar dolar AS.
Hampir tidak ada negara lain yang bereaksi secara radikal terhadap angka yang mengkhawatirkan tersebut selain Cile. Pada Juni 2016, Kementerian Kesehatan mengumumkan keadaan darurat kesehatan dan dengan mulai mereformasi dengan jangkauan yang lebih jauh.
Mantan Menteri Kesehatan Carmen Castillo mengungkapkan simbol peringatan hitam terhadap makanan tidak sehat dalam satu ukuran saja. Peringatan itu seperti tanda berhenti, khususnya ditujukan kepada anak-anak.
Selain pelabelan, ada juga larangan iklan dan penjualan. Produk berlabel hitam mungkin tidak lagi dijual di sekolah-sekolah Cile.
Iklan untuk makanan ini dilarang di TV, radio, dan di bioskop pada siang hari. Selain itu, pengemasan dan periklanan mungkin tidak lagi ditargetkan pada anak-anak di bawah usia 14 tahun.
Menurut perlindungan konsumen Meksiko non-laba El Poder del Consumidor, ada kurangnya langkah-langkah wajib, terutama untuk makanan sekolah. Ada pedoman yang bermaksud baik, tetapi dalam praktiknya mereka diimplementasikan tidak memadai atau tidak sama sekali. Organisasi itu percaya pedoman harus menjadi mengikat.
Itulah yang terjadi pada 2016 ketika pajak 10 persen dikenakan pada minuman bergula di Meksiko. Menurut para ahli gizi yang menulis di The Journal of Nutrition pada tahun lalu, konsumsi minuman ringan menurun sebesar 6,3 persen, sementara konsumsi air meningkat hampir 13 persen.
Di Cile, undang-undang baru sudah memiliki efek. Bahkan sebelum diberlakukan, 20 persen produsen telah mengurangi jumlah garam, gula, lemak dan kalori. "Reaksi yang fantastis," ujar mantan menteri kesehatan Castillo.
Namun, warga Cile belum kehilangan berat badan. "Sangat sulit menerapkan kebiasaan sehat," kata Castillo.
Akan terlalu dini untuk sampai pada kesimpulan tentang kampanye itu dulu. Namun demikian, Cile bisa menjadi panutan bagi negara lain.