Rabu 12 Dec 2018 17:46 WIB

Kopi Dapat Memerangi Dua Penyakit Otak yang Merusak

Kafein dan asam lemak yang disebut EHT dalam kopi bisa melawan penyakit usia tua

Rep: Desy Susilawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Perempuan meminum secangkir kopi.
Foto: pixabay
Perempuan meminum secangkir kopi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa tahun terakhir banyak kabar baik mengenai manfaat kopi. Para ilmuwan telah menemukan bahwa berbagai senyawa dalam kopi dapat membantu melawan sejumlah penyakit termasuk Alzheimer. Bahkan saat ini sebuah penelitian baru menemukan lebih banyak manfaat kopi.

Penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of National Academy of Sciences, menunjukkan bahwa kopi tak hanya bisa melawan Parkinson tapi juga penyakit otak yang tidak dapat disembuhkan yang disebut dementia tubuh Lewy. Dementia ini paling sering ditemukan pada orang tua dimana selain pikun, pasien juga mengalami kondisi seperti Parkinson.

Dilakukan oleh para ilmuwan di Rutgers, studi ini menunjukkan efek gabungan kafein dan asam lemak dalam kopi yang disebut EHT sebagai berpotensi memainkan peran kunci dalam melawan penyakit. Dalam mempelajari efek EHT dan kafein, para peneliti mengamati bahwa kombinasi tersebut sebenarnya mencegah protein terakumulasi di otak tikus. Ini adalah akumulasi protein yang biasanya terkait dengan Parkinson serta demensia tubuh Lewy.

Namun, pemberian kafein atau EHT sendiri tak memiliki pengaruh yang sama, menunjukkan efek sinergis antara keduanya. Ketika keduanya hadir, mereka menunjukkan potensi untuk menunda atau bahkan menghentikan perkembangan penyakit sepenuhnya.

Kopi mengandung ratusan senyawa yang berbeda dan ini hanyalah satu bagian dari teka-teki yang jauh lebih besar. Banyak penemuan baru yang memberi alasan kepada peminum kopi untuk merayakannya, tapi M. Maral Mouradian, seorang profesor Rutgers yang memimpin penelitian baru-baru ini, mengatakan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian sebelum kita mengetahui berapa banyak kopi yang baik untuk Anda dan di mana menarik garis.

"EHT adalah senyawa yang ditemukan dalam berbagai jenis kopi tetapi jumlahnya bervariasi. Sangat penting bahwa jumlah dan rasio yang tepat ditentukan sehingga orang tidak terlalu banyak berkafein, karena dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang negatif," ujar Mouradian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement