Jumat 07 Dec 2018 13:53 WIB

Penurunan Berat Badan Masih Idaman Masyarakat Indonesia

Riset AIA memperlihatkan orang Indonesia masih lebih pilih olahraga yang tanpa biaya

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pasangan berolahraga. Riset AIA Healthy Living Index 2018 mengungkapkan, sebanyak 30 persen masyarakat Indonesia masih ingin menurunkan berat badan. Angka tersebut masih sama jumlahnya dari survei pada tahun 2016.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pasangan berolahraga. Riset AIA Healthy Living Index 2018 mengungkapkan, sebanyak 30 persen masyarakat Indonesia masih ingin menurunkan berat badan. Angka tersebut masih sama jumlahnya dari survei pada tahun 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Riset AIA Healthy Living Index 2018 mengungkapkan, sebanyak 30 persen masyarakat Indonesia masih ingin menurunkan berat badan. Angka tersebut masih sama jumlahnya dari survei pada tahun 2016.

Keinginan untuk turun berat badan ini pun sejalan dengan perbaikan dalam menghabiskan waktu untuk berolahraga. Riset yang dilakukan perusahan asuransi jiwa ini menyatakan, pada 2018 masyarakat Indonesia menghabiskan 2,2 jam  untuk olahraga, meningkat dari 2016 yang hanya 2,0 jam saja.

"Alasan melakukan olahraga ini bermacam-macam, paling tinggi karena senang melakukannya," ujar Head of Brand and Communication AIA Kathryn Monika Parapak dalam pemaparan "Riset AIA Healthy Living Index 2018", Kamis (6/12).

Sebanyak 57 persen melakukan olahraga karena senang melakukannya. Sedangkan 49 persen karena ingin menurunkan berat badan. Kemudian, alasan lainnya adalah ingin memiliki energi lebih besar, mengurangi risiko terkena penyakit kritis, dan ingin hidup lebih lama.

Tapi, meski durasi berolahraga meningkat, aktivitas hidup sehat yang dijalankan selama empat minggu terakhir menurun. Dari 4.0 pada tahun 2016, menjadi 3,6 tahun 2018.

Masyarakat Indonesia pun masih enggan mengeluarkan biaya untuk berolahraga. Hanya sebanyak lima persen saja yang mau menyisihkan untuk berolahraga.

"Mungkin masyarakat Indonesia masih banyak memilih olahraga yang tanpa biaya seperti lari atau berenang," ujar Kathryn.

Beberapa alasan orang Indonesia memilih berhenti berolahrga adalah karena membutuhkan usaha, lebih memilih melakukan hal lain, tidak bisa dilakukan di rumah, membutuhkan waktu untuk keluar rumah, hingga tidak efektif.

Bahkan, masyarakat Indoensia mengatakan, 90 persen olahraga membutuhkan banyak waktu dan 10 persen menyatakan olahraga membutuhkan biaya yang cukup banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement