2. Tegas bukan berarti agresif
Banyak orang khawatir menyakiti perasaan orang lain jika mereka tegas. Ini justru menghalangi mereka mendapatkan apa yang diinginkan dan dibutuhkan. Ketegasan itu baik untuk diri sendiri dan orang lain. Ini cara Anda menghormati orang lain.
Katakanlah, Anda sedang di dalam taksi dan sopirnya salah jalan. Apakah Anda akan tetap duduk, membiarkan argometer terus berjalan, dan membiarkan diri terlambat sampai kantor?
Sederhana, Anda tinggal mengatakan kepada sopir dengan mengawali kata maaf bahwa dirinya salah jalan. Tidak ada yang merasa tidak nyaman atau marah pada akhirnya. Anda menghargai diri sendiri dan orang lain.
3. Berlatih mengidentifikasi perasaan
Jika Anda tak serta merta bisa berbicara langsung, cobalah tulis dan identifikasi perasaan Anda. Ketika Anda tahu tujuan Anda, baru mulai percakapan dengan orang lain.
Latih apa yang perlu Anda katakan. Bahkan jika akhirnya Anda harus mengungkapkan perasaan lewat pesan teks dan surel (email), cobalah membacanya dengan keras sebelum mengirimkannya. Anda bisa mengedit dan menyesuaikan pesan.