REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah kesibukannya sebagai seorang aktor, Morgan Oey masih menyempatkan waktu berbagi dengan sesama. Selama satu tahun terakhir, Morgan tergabung dalam komunitas relawan dan aktif melakukan kegiatan sosial.
Menurut Morgan, menjadi relawan bisa dimulai dengan langkah-langkah kecil dan sederhana. Siapa saja bisa ambil peran menjadi relawan. Tidak perlu menunggu harus menjadi sesuatu untuk bisa membantu.
"Jadi relawan itu simple, se-simple membahagiakan orang lain," kata mantan personil boyband Smash ini saat ditemui beberapa waktu lalu.
Meski belum lama bergabung dengan komunitas relawan, membantu sesama bukanlah hal baru bagi Morgan. Sejak kecil, Morgan sudah dibiasakan oleh orangtuanya untuk membantu orang yang membutuhkan. Setiap akhir tahun saat dalam rangka merayakan Natal, Morgan diajak mengunjungi panti asuhan atau pun panti jompo.
Namun saat itu, pemberian bantuan masih berupa uang dan barang. Morgan belum mengetahui bahwa membantu orang lain bisa juga dilakukan dengan cara lain seperti menyumbangkan tenaga.
Setelah bergabung dengan komunitas relawan, Morgan baru menyadari bahwa menyumbangkan tenaga juga bisa mendatangkan kebahagiaan untuk dirinya sendiri.
"Bantuan berupa tengan tenaga itu esensinya lebih dalam dan mengena, kita bisa berinteraksi langsung dengan mereka yang membutuhkan," kata pria 30 tahun kelahiran Singkawang ini.
Di komunitas relawan, Morgan ditantang untuk melakukan 10 jam aksi baik dalam setahun. Selama satu tahun kampanye itu, Morgan lebih fokus melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan aksi sosial untuk anak-anak.
Aksi-aksinya cukup unik. Morgan pernah mengunjungi anak-anak pengidap kanker di sebuah rumah singgah dengan memakai kostum pahlawan super. Morgan juga mendapat kesempatan untuk mendongeng dihadapan anak-anak jalanan di kawasan Kota Tua, Jakarta.
Tidak hanya itu, Morgan bersama komunitas relawan juga memberi kemudahan akses air bersih bagi keluarga di Sikka, Nusa Tenggara Timur. Karena kesulitan air bersih, anak-anak di Sikka setiap pagi harus mengangkut berjerigen-jerigen air bersih dari tempat yang jauh.
"Miris sekali, padahal setiap pagi harusnya mereka siap-siap untuk sekolah," ujar Morgan.
Selanjutnya di tahun depan, Morgan berencana untuk fokus menjadi relawan bagi para penyandang disabilitas. Saat ini, Morgan mengaku tengah mencari tahu kebutuhan apa yang sedang diperjuangkan oleh para penyandang disabilitas.