REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hidup Adonis Creed (Michael B Jordan) nyaris sempurna. Namanya harum di seluruh antero Amerika setelah berhasil memenangkan pertandingan tinju kelas dunia.
Kariernya sebagai petinju gemilang, persis mengikuti jejak sang ayah, Apollo Creed, yang juga juara dunia di zamannya. Namun, kebahagiaan pria berkulit hitam itu tak berlangsung lama. Ketenangan Adonis terganggu saat Ivan Drago (Dolph Lundgren) muncul.
Ivan adalah petinju yang menewaskan ayahnya dalam sebuah pertandingan. Ia tiba-tiba muncul bersama anaknya Vitor Drago (Florian Munteanu). Dengan membangkitkan luka lama, Adonis ditantang untuk bertanding dengan Vitor.
Adonis yang tengah terbakar emosi tertantang untuk menyanggupi ajakan duel itu. Keinginannya yang kuat bahkan tidak bisa digoyahkan oleh Rocky Balboa (Sylvester Stallone), pelatih Adonis sekaligus mantan petinju yang pernah mengalahkan Ivan Drago di sebuah pertandingan tinju kelas dunia. Keputusan Adonis sudah bulat, dia tetap akan bertanding meski tidak didampingi Rocky.
Di pertandingan yang disiarkan secara langsung, sang juara dunia dengan mudah ditumbangkan oleh Vitor hingga terkulai lemas. Namun itu belumlah akhir. Adonis belum dinyatakan kalah karena di waktu bersamaan Vitor didiskualifikasi dan pertandingan harus diulang untuk kedua kalinya.
Berhasilkah Adonis mempertahankan gelarnya sebagai juara tinju kelas dunia? Apakah Adonis bisa melanjutkan warisan dari sang ayah?
Kelanjutan kisah Adonis akan terjawab dalam film Creed II. Film ini akan tayang secara serentak di bioskop Tanah Air pada 28 November.
Creed II melanjutkan kisah petinju kelas dunia, Adonis Creed, yang hidupnya dibayang-bayangi oleh masa lalu sang ayah. Hingga saat memutuskan menerima duel, Adonis bahkan tak bisa memastikan apa tujuan dan motivasinya untuk bertanding.
Meski bukan pemeran utama, keberadaan Rocky yang diperankan Stallone sangat penting dalam film ini terutama sebagai penyeimbang karakter Adonis. Rocky yang sangat dewasa dan bijak sangat pas disandingkan dengan Adonis yang jiwa mudanya masih menggebu. Tidak jarang Adonis menempatkan posisi Rocky layaknya seorang ayah.
Sekuel Creed kali ini lebih seru karena mempertemukan dua mantan petinju dunia di film serial Rocky. Bedanya, jika Rocky dan Ivan di film serial itu berlaga dalam satu ring, di Creed II keduanya hanya menjadi sistem pendukung yang berada di balik ring pertandingan. Kendati demikian, peran Rocky dan Ivan sangat signifikan terutama untuk membangkitkan sejarah masa lalu.
Di tangan sutradara Steven Caple Jr, Creed II sukses memukau penonton dengan adegan pertandingan tinju yang menegangkan. Pengambilan sudut kamera yang luas dan tinggi membuat penonton terbawa masuk dalam suasana yang memacu adrenalin layaknya berada di dalam arena pertandingan. Ditambah efek gerakan lambat membuat pertandingan menjadi semakin dramatis.
Meski sarat akan aksi laga, film besutan sudio MGM ini tidak luput dari adegan-adegan menyentuh yang menguras air mata. Creed II menampilkan sisi lain kehidupan seorang petinju yang juga berperan sebagai seorang ayah.
Di satu sisi seorang pria dituntut untuk menjadi karakter yang tangguh dan garang, di sisi lain dia harus menjadi sosok yang penuh kelembutan dan kasih sayang. Dua sifat yang bertolak belakang itu berhasil diperankan dengan baik oleh Jordan.
Creed II juga banyak mengangkat nilai-nilai tentang kekeluargaan yang ditunjukkan melalui beberapa hubungan mulai ayah dan anak, ibu dan anak hingga suami dan istri. Sebagian besar karakter Creed II masih diperankan oleh beberapa aktor yang bermain di sekuel pertama seperti Thessa Thompson sebagai Bianca dan Phylicia Rashad sebagai Mary Anne.