REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Pemilik kucing di Inggris berisiko melanggar hukum jika mereka memaksa hewan peliharaan mereka menjadi vegetarian. Dilansir di Telegraph, satu dari enam pemasok makanan hewan, memasok makanan vegan atau vegetarian untuk hewan karena pemiliknya mengikuti tren baru terkait masalah etika dengan daging.
Badan yang mengurusi kesejahteraan hewan di Inggris RSPCA mengatakan kucing bisa sakit parah jika dipaksa mengonsumsi makanan vegetarian. Pemilik hewan juga berisiko terkena kasus kriminal.
Seorang juru bicara mengatakan anjing adalah omnivora. Secara teoritis anjing dapat bertahan hidup dengan makanan vegetarian. Sedangkan kucing adalah karnivora dan membutuhkan daging.
Undang-Undang Kesejahteraan Hewan mewajibkan pemilik menggunakan cara yang yang wajar dalam memberi makan dan memastikan semua kebutuhan hewan peliharaan terpenuhi. Hal itu termasuk diet sehat serta menyediakan kondisi hidup yang sesuai, kemampuan untuk berperilaku normal, mendampingi hewan, dan perlindungan dari rasa sakit, penderitaan, cedera dan penyakit.
Dalam kasus terburuk di mana kucing sangat kekurangan gizi, pemilik bisa menghadapi denda besar atau bahkan hukuman penjara jika dinyatakan bersalah berdasarkan Undang-Undang Kesejahteraan Hewan. Peringatan itu muncul setelah National Pet Show di Birmingham awal bulan ini memamerkan makanan vegetarian dan alternatif non-daging terbaru.
"Kucing adalah karnivora yang ketat dan bergantung pada beberapa nutrisi yang sangat spesifik yang ditemukan dalam daging termasuk taurin, vitamin A, dan asam arakidonat sehingga dapat menjadi sakit parah jika mereka diberi diet vegetarian atau vegan," kata juru bicara RSPCA.
Tadi malam, seorang ahli nutrisi hewan terkenal di dunia mengatakan dia telah merawat seekor kucing yang sangat lemah akibat pola makan vegan yang ketat. Pemiliknya memberi makan secara tidak benar sehingga kucing tersebut tidak dapat bertahan hidup.
Marge Chandler, seorang ahli gizi klinis yang juga berprofesi sebagai dosen di Glasgow, mengatakan dia harus merawat hewan yang berukuran sangat kecil dan bulunya banyak yang rontok. Lalu dia menolak mengembalikannya sampai pemiliknya setuju memberinya makan daging.
"Memberi makan yang tidak tepat atau tidak menyediakan nutrisi yang dibutuhkan hewan adalah masalah kesejahteraan. Tidak peduli meski itu diet," katanya.
Meskipun ada saran ini, sejumlah perusahaan yang menjual makanan hewan vegan dan vegetarian telah bermunculan dalam beberapa tahun terakhir untuk memenuhi permintaan akan makanan hewan tanpa daging. Produk-produk ini menggunakan protein nabati yang berasal dari kedelai, gandum, jagung, beras, dan bubur bit yang digantikan dengan vitamin sintetis dan asam amino yang secara alami ditemukan dalam daging.
Beberapa toko hewan peliharaan nasional juga telah melaporkan peningkatan permintaan untuk makanan khusus seperti makanan hewan bebas gluten dan gandum. Direktur Benevo yang fokus pada penjualan makanan hewan nabati, Damian Eadie mengatakan bisnis yang ia dirikan 13 tahun lalu semakin berkembang dan dia sedang berdiskusi dengan pengecer besar untuk memperbanyak produknya.
Dia membantah masalah kesehatan yang terkait dengan memberi makan kucing atau anjing dengan makanan nabati. Dia mengatakan Benevo bekerja dengan ahli nutrisi untuk memastikan kualitas produk mereka.