Sabtu 17 Nov 2018 17:05 WIB

Bedah Buku Santri Menulis Dorong Budaya Literasi

Santri punya tanggung jawab moral meneguhkan budaya literasi.

Penulis buku
Foto: Dok Syabab Hidayatullah
Penulis buku "Santri Menulis", Imam Nawawi (kiri) dan Ainuddin Chalik tampil membedah buku "Santri Menulis".

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Budaya literasi di Indonesia membutuhkan peran serta semua kalangan untuk meningkatkannya. Oleh karena itu, Syabab Hidayatullah selain fokus kaderisasi dalam keorganisasian, juga ikut serta mendorong majunya kemajuan literasi di Tanah Air.

Bekerja sama dengan komunitas Penulis Muda Indonesia (Pena),  Pengurus Wilayah Syabab Jabodebek  menggelar acara bedah buku Santri Menulis sekaligus training jurnalistik. Acara itu diselenggarakan di Masjid Ummul Quro, Komplek Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Ahad (11/11).

 

Kegiatan yang diikuti oleh puluhan pelajar dan mahasiswa dari sejumlah sekolah dan kampus ini mengundang  dua pembicara. Keduanya adalah,  Imam Nawawi selaku penulis dalam buku Santri Menulis sekaligus pemimpin redaksi Majalah Mulia; dan Ainuddin Chalik,  wartawan dan blogger.

Imam Nawawi dalam pemaparannya menekankan pentingnya membangun budaya literasi (menulis, membaca dan menyimak). Budaya literasi, menurutnya, tidak saja dengan mengembangkan budaya membaca dan menulis. Melainkan juga melahirkan karya literasi yang dapat dibaca atau dinikmati oleh orang lain.

 

"Seperti buku Santri Menulis ini, lahir dari komunitas literasi dan akhirnya jadilah karya yang memuat pengalaman bagaimana meneguhkan budaya menulis," kata Imam Nawawi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (15/11).

 

Literasi anak bangsa,  menurut Imam, harus ditumbuhkan, terlebih ini sejatinya menjadi kewajiban para santri. Santri, kata Imam, memiliki tanggung jawab moral meneguhkan budaya literasi yang juga menjadi budaya yang dijaga betul oleh para ulama.

"Apalagi dengan perkembangan teknologi informasi, dunia literasi pun semakin menantang. Apakah dengan kemudahan teknologi yang ada sekarang seiringan dengan progresifitas literasi kita, ini harus kita jawab," katanya.

photo
Puluhan pelajar dan mahasiswa mengikuti bedah buku "Santri Menulis".

Kegiatan yang dipandu oleh fungsionaris PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ahmad D  Rajiv, ini berjalan semarak dengan antusiasme peserta yang menggembirakan.

“Saya bahagia dengan diselenggarakannya bedah buku dan training jurnalistik ini. Karena dapat belajar langsung dari pengalaman para santri yang hobi dan memiliki cita-cita dengan menulis, sekaligus pelatihan bagaimana menulis dalam kaidah jurnalistik secara langsung,” tutur seorang peserta yang aktif sebagai guru di Taman Kanak-Kakan di Depok, Levi Putri Dayani.

Sementara itu, Ainuddin Chalik dalam sesinya yang membawakan materi pengantar jurnalistik, mengimbuhkan bahwa literasi adalah merupakan kerja kerja jurnalistik dimana pegiatnya dituntut untuk selalu berpikir objektif dan sistematis.

Acara yang berlangsung penuh keakraban ini terselenggara berkat dukungan dan kerja sama Pimpinan Wilayah (PW) Syabab Hidayatullah Jabodebek dengan Penerbit Kita Media dan Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah DKI Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement