Rabu 07 Nov 2018 12:25 WIB

Arifin Putra Jadi Atasan Bengis di Film Terbarunya

Untuk mendalami perannya Arifin banyak bergaul dengan jurnalis.

Aktor Arifin Putra
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Aktor Arifin Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Arifin Putra tak segan bergaul dengan rekan jurnalis dalam memperdalam karakter Andy Cooper dalam film Hanum & Rangga: Faith & The City. Di film barunya Arifin harus tampil sebagai jurnalis di kota besar New York.

"Andy ini memiliki pandangan yang sangat unik terhadap seperti apa dunia itu seharusnya. Dia berusaha mengajak Hanum dan dia merasa Hanum adalah anak emas-nya. Dia ingin menjadi mentor-nya Hanum," ujar Arifin saat berbincang usai konferensi pers Film Hanum & Rangga di Jakarta, Selasa (6/11).

Dalam film ini, aktor berdarah campuran Jerman dan Indonesia itu dituntut menampilkan sisi bengis dan kejam sebagai atasan di sebuah stasiun televisi Global New York Television (GNTV). "Kalau dibilang nyebelin, ya nyebelin. Karena orangnya jujur, sangat to the point, nggak pakai basa-basi. Aku sendiri kalau baca, wah ini beneran begini?" ucap Arifin.

Tokoh Andy ini kental dengan dunia jurnalistik dan Arifin tak merasa kesulitan karena dalam kesehariannya kerap berinteraksi dengan wartawan. "Aku lebih banyak mengulik dunia mereka itu seperti apa, kecepatannya, hiruk-pikuknya, deadline-nya. Lebih ke arah situ. Kalau karakter itu, aku ciptain lagi," imbuhnya.

Aktor yang terlibat dalam film The Raid 2: Berandal ini merasa yakin bahwa dirinya mampu membawa karakter Andy dengan baik. "Jadi, waktu itu ada satu sutradara bernama Affandi Abdul Rachman yang bilang, `Fin, kalau gue mencari orang yang nyebelin tetapi tetap disukai penonton, pilihan gue itu elu'. Jadi, ternyata yang cukup susah adalah di mana kita menjadi karakter yang memang orang tahu bahwa nilai-nilai dia itu kurang baik," ungkap Arifin.

Aktor berusia 31 tahun ini menambahkan bahwa tantangan dari peran Andy ini adalah dalam waktu bersamaan sebal dengan peran tersebut tapi tetap ingin tahu mengenai karakter itu. "Karena manusia sejahat-jahatnya pasti dia punya alasan untuk melakukan hal itu dari sisi kemanusiaan. Karena dia berusaha mencari kebenaran itu," ucap Arifin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement