REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Linda Gumelar mengatakan deteksi dini memperbesar peluang penderita kanker bisa sembuh. "Kanker payudara bisa disembuhkan, peluang hidup bisa mencapai 98 persen. Asalkan kanker tersebut terdeteksi sejak dini," ujar Linda di Jakarta, Selasa (30/10).
Dia memberi contoh dirinya yang menderita kanker payudara selama 21 tahun. "Asalkan rutin berobat dan menjaga gaya hidup begitu divonis kanker payudara stadium awal," katanya.
Linda mengungkapkan, sesuai data Globacan 2018, angka kejadian kanker payudara pada perempuan di Indonesia yang didiagnosis kanker adalah paling tinggi, sekitar 42,1 persen. Angka kematian karena kanker payudara juga cukup tinggi di Indonesia.
Ini terjadi karena pasien pada umumnya datang memeriksakan diri ke dokter hampir 70 persen sudah dalam stadium lanjut. Ia juga meminta penderita kanker tidak melirik pengobatan herbal.
"Untuk itu para perempuan harus selalu melakukan deteksi dini kanker payudara melalui periksa payudara sendiri dan pemeriksaan payudara klinis," ujar Linda.
Selain itu, sesama penderita kanker harus saling mendukung untuk melewati masa-masa sulit sekaligus membangun kualitas hidup mereka. "Saya kira motivasi yang perlu dibangun dari pasien penderita kanker payudara bahwa mereka tidak sendiri, harus optimistis. Semuanya ini ujian dan banyak orang bisa melaluinya," kata Linda.