Rabu 17 Oct 2018 17:10 WIB

Sejuk dengan Rumah Bernuansa Tropis

Indonesia yang hanya memiliki dua musim juga berpengaruh pada gaya hunian.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Hunian bernuansa tropis.
Foto: Republika/Dwina Agustin
Hunian bernuansa tropis.

REPUBLIKA.CO.ID, PARUNG PANJANG -- Rumah bergaya Eropa sering kali dianggap terbaik dan terlihat mewah dan elegan. Padahal, di Indonesia, hunian bergaya tropis merupakan pilihan yang tepat untuk dikembangkan.

Principal Andramatin, Andra Matin mengatakan, masyarakat Indonesia harus paham dengan kondisi cuaca yang terjadi. Hal ini berpengaruh untuk menentukan hunian yang tepat agar nyaman untuk dihuni.

Kebanyakan masyarakat saat ini hanya ingin membangun atau membeli rumah yang terlihat bagus saja. Dengan tembok tebal, jendela bertumpuk, atau segala bentuk hunian di negara empat musim.

Padahal di Indonesia hanya terbagi menjadi dua musim, kemarau dan penghujan saja. Kondisi ini yang memberikan pengaruh untuk menentukan untuk membangun hunian bergaya tropis.

"Sebenarnya, negara kita ini hidup dengan membangun rumah dengan tiang dan atap saja sudah selesai, kayak balai bengong atau pendopo," ujar arsitek Indonesia itu saat peluncuran Samanea Hill di Parung Panjang, Rabu (17/10).

Dengan ruangan yang tidak perlu luas, cukup maksimalkan ruang yang ada. Andra menyarankan tidak lagi membuat ruang tamu dan lebih menyiapkan ruang serba guna. Ruangan itu akan bisa digunakan untuk kegiatan apa saja sehingga ruangan tidak perlu banyak sekat lagi.

Andra pun menyarankan untuk menyisihkan bidang tanah sebagai lahan hijau. Kalau perlu buat taman kecil di dalam rumah dengan atap yang terbuka. Cara itu dapat menjadi solusi baik untuk membuat sirkulasi udara lancar tanpa perlu memberikan rumah banyak jendela.

Di samping itu, taman tersebut pun akan menjadi angin alami sehingga mengurangi penggunaan pendingin udara. Seringkali masalah bagi rumah dengan ruangan terbatas adalah kondisi yang sumpek. Membuat taman di dalam rumah akan membuat udara lebih mudah berganti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement