Rabu 17 Oct 2018 04:00 WIB

Penyebab Beragam Masalah Belajar pada Anak

Beragam gangguan psikologis seperti ADHD, depresi dan autisme bisa jadi penyebab

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anak belajar di sekolah.
Foto:
Guru mengajar (ilustrasi)

Menurut Adi Dwirastati Adinugroho, doktor di bidang pendidikan khusus, pendekatan psikoedukasi di Indonesia sudah mulai banyak ditemukan di sekolah-sekolah, walaupun pemahaman terhadap psikoedukasi belum terlalu populer. Banyak sekolah yang juga sudah mulai melihat kalau permasalahan belajar di sekolah itu tidak hanya bisa dilihat dari satu sisi saja. Pada dasarnya baik akademis maupun perilaku, keduanya saling berkaitan.

"Banyak sekolah sekarang yang menangani permasalahan belajar melalui pendekatan dari banyak sudut, setiap masalah dilihat secara komprehensif," kata Adi.

Adi mengatakan psikoedukasi adalah pendekatan yang paling efektif untuk menangani kesulitan belajar karena gangguan psikologis. Karena berbasis layanan, metode ini bisa menangani semua jenis kekhususan. 

Hanya saja, di Indonesia sistem ini belum diterapkan secara menyuluruh. Masih sebatas untuk melihat jenis permasalahan atau kekhususan serta layanan khusus yang dibutuhkan. 

Di Indonesia, Adi menganjurkan pendekatan psikoedukasi yang fokus merumuskan permasalahan anak. Hal itu bisa meminimalisir kesalahan diagnosa, atau pemahaman yang salah terhadap permasalahan anak di sekolah. 

Kesalahan diagnosa ini tentunya akan  meminimalisir kesalahan intervensi. Pendekatan ini bisa dimulai dengan pencatatan aktivitas anak yang bermasalah. 

"Banyak di lapangan orangtua dipanggil sama guru dan mengeluhkan anak kurang konsentrasi belajar, tapi guru bicara tidak pakai data, orangtua akan sedikit sulit untuk menerima seperti itu. Dengan sistem psikoedukasi yang menekankan pada data, biasanya orangtua akan lebih menerima. Dan jalan keluar permasalahannya bisa juga dicarikan," tutur Adi. 

Selama ini psikoedukasi sering dipandang sebagai pendekatan yang sulit. Padahal pendekatan ini tidak harus muluk-muluk mengubah sistem satu sekolah. 

Hanya dengan pencatatan,  pengawasan serta fleksibitas guru dalam mengakomodir kebutuhan anak di dalam kelas, sebuah sekolah artinya sudah menerapkan bagian dari pendekatan psikoedukasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement