Sabtu 06 Oct 2018 06:04 WIB

Survei Buktikan Biaya Melancong Sendirian Lebih Mahal

Pelancong Solo bisa menghemat dengan memesan perjalan jauh hari.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Wanita liburan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Wanita liburan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang suka berlibur sendirian karena menawarkan petualangan yang lebih menantang daripada bersama teman atau pasangan. Namun, survei terbaru mengungkap bahwa liburan jenis ini menghabiskan biaya lebih banyak.

Menurut survei yang digagas Good Housekeeping, para penyuka solo traveling rata-rata menghabiskan uang 2.660 dolar AS lebih banyak daripada pelancong berpasangan dalam setahun. Dengan catatan, pelancong solo itu tidak mengikuti rombongan open trip.

Baca Juga

Dana sekitar 80 persen lebih banyak daripada pelancong berpasangan itu juga bergantung dari destinasi wisata yang disasar. Sumber tambahan biaya di antaranya karena uang transportasi, kamar hotel, biaya makan, dan lainnya yang lebih mahal karena pergi sendirian.

Sementara, pelancong yang berpasangan bisa berbagi taksi atau kamar sehingga lebih hemat. 'Kerugian' terbesar ada pada biaya akomodasi karena kamar penginapan seperti hotel atau motel hanya digunakan sendirian selama waktu liburan.

Bukan berarti perjalanan ala tokoh di novel dan film "Eat Pray Love" itu sama sekali tidak disarankan. Penyuka perjalanan solo yang benar-benar lebih suka berwisata sendirian bisa merencanakan liburan setahun sebelumnya.

"Dengan begitu, penyuka perjalanan solo bisa memiliki lebih banyak opsi dan harga yang jauh lebih kompetitif," ujar agen perjalanan dari Ovation Vacations, Julie Banning.

Calon wisatawan juga dapat mencari operator tur yang mengkhususkan diri mengatur perjalanan solo. Beberapa agen yang menawarkan layanan tersebut termasuk "Friendship Travel" dan "Travel One", dikutip dari laman Fox News.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement