Sabtu 09 Feb 2019 13:10 WIB

Cara Mengatasi Kesepian Saat Perjalanan Solo

Berpura-pura saja sebagai penduduk lokal yang sudah lama tinggal di tempat tersebut.

Rep: Adysha Citra Ramadani/Nora Azizah/ Red: Ani Nursalikah
Ketahui mana saja objek wisata yang akan dikunjungi saat berlibur sendirian, trik ini hindari traveler kebingungan.
Foto: Republika/Prayogi
Ketahui mana saja objek wisata yang akan dikunjungi saat berlibur sendirian, trik ini hindari traveler kebingungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merasa kesepian saat melakukan solo trip atau berpelesir seorang diri mungkin dialami beberapa orang. Seperti yang dialami Meredith Carey, seorang penulis dari CNTraveller.

Di dalam sebuah tulisan, Carey menggambarkan perasaannya saat melakukan perjalanan seorang diri di usia 22 tahun. Ia merasa kerepotan melakukan solo trip pertamanya di Italia.

Baca Juga

Carey pernah menangis di lorong Eataly Genoa, kelelahan akibat penat terbang, dan hal yang membuat lebih parah saat tidak bisa menguasai bahasa lokal. Ia merasa seperti 'berkeliaran di dalam kegelapan'. Hingga akhirnya Carey mendapat cara mengatasi rasa kesepian dan kekhawatiran saat melakukan perjalanan seorang diri.

Ia merasa lega karena tidak sendiri merasakan kesulitan berpelesir sendirian di tempat asing. Banyak para pelancong lain, salah satunya Samantha Brown yang mengalami hal serupa. Brown yang juga editor dari Traveler Mark Ellwood sempat merasa kesepian. Para solo trip traveler kemudian berbagi pengalamannya menghindari atau menaklukan 'blues perjalanan solo'.

Pergi ke Keramaian

Kesendirian menjadi hal yang tak bisa ditampik. Meski demikian, ini menjadi keindahan dalam melakukan perjalanan solo. Mengapa? Seorang solo traveller bertanggung jawab secara penuh terhadap dirinya sendiri sehingga memiliki kebebasan. Berbeda ketika melakukan perjalanan bersama rombongan yang mungkin mempunyai perbedaan pikiran.

Namun ketika merasa benar-benar sendirian dan membutuhkan teman, pergilah ke tempat ramai untuk menemukan 'teman'. Tempat ramai tersebut bisa berupa pasar lokal atau mal. Lokasi tersebut akan penuh dengan orang yang berkeliaran sehingga suasana ramai akan membuat kesendirian seolah tidak terasa lagi.

Teman Sarapan

Sarapan atau makan pagi menjadi hal yang tak boleh terlewatkan saat melakukan perjalanan seorang diri. Ketika sarapan di sebuah restoran, bawalah buku atau catatan.

Kemudian buatlah catatan untuk hari itu. Berbincang sebentar dengan para staf restoran bukan hal buruk. Biasanya mereka cenderung belum sibuk pada pagi hari. Hal yang menguntungkan pada jam makan pagi, orang-orang belum terkontaminasi alkohol sehingga lebih nyaman diajak bicara.

Menjadi Bagian dari Lingkungan

Berakting atau berpura-pura saja sebagai penduduk lokal yang sudah lama tinggal di tempat tersebut. Hal ini ampuh mengurangi rasa kesendirian. Berjalan di tengah taman dan menikmati suasana bisa menjadi salah satu aktivitas yang bisa dilakukan.

Atau, pergilah ke supermarket dan beli bahan makanan untuk dimakan di hotel. Hal ini bisa membuat kita seolah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari penduduk lokal. Aktivitas ini juga cukup menghibur.

Ubah Pola Pikir

Bila sebelumnya semua kegiatan selalu dikaitkan dengan banyak orang, kali ini lakukan aktivitas yang memang ingin dikerjakan sendirian. Misalnya, bersantai di bak mandi. Bahkan menatap diri sendiri di kaca besar yang jarang bisa dilakukan di rumah, hingga duduk di kafe dan membaca buku bisa menjadi hal yang mudah dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement